Sebanyak 125 orang petani karet dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mengikuti sosialisasi revitalisasi perkebunan, Selasa. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Perkebunan Tabalong Muhammad Agus Nurrahman mengatakan program revitalisasi perkebunan merupakan upaya percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitasi lahan.</p> <p style="text-align: justify;">Para petani karet tersebut antara lain berasal dari Kecamatan Haruai, Tanta, Murung Pudak dan Tanjung di Kabupaten Tabalong.</p> <p style="text-align: justify;">"Dalam revitalisasi perlu melibatkan perusahaan perkebunan sebagai mitra dalam upaya pengembangan perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasilnya," kata dia.</p> <p style="text-align: justify;">Selain diikuti para pekebun karet, sosialisasi revitalisasi perkebunan juga diikuti petugas teknis perkebunan, pedagang maupun pengumpul.</p> <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Perkebunan Tabalong Mugeni mengajak petani karet mulai sekarang mengolah karet bersih termasuk menggunakan bibit unggul serta menerapkan tehnik penyadapan yang benar.</p> <p style="text-align: justify;">"Idealnya karet disadap tiga hari sekali agar getah yang dihasilkan bisa lebih baik. Karena itu teknik penyadapan perlu diperhatikan," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu, Kepala Seksi Kemitraan Usaha, Pembiayaan dan Tenaga Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan Ainah mengatakan gerakan nasional bahan olahan karet bersih mulai dilaksanakan 2010.</p> <p style="text-align: justify;">Saat ini di Kalsel sudah terbentuk 165 regu peduli bidang sadap karet (RPBSK) dan 39 unit pengolahan bahan olahan karet yang tersebar di 10 kabupaten/kota.</p> <p style="text-align: justify;">"Kita ingin petani menyadari perlunya memproduksi bahan olahan karet yang bersih sebagai upaya peningkatan mutu," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p> <p style="text-align: justify;"> </p>
