178 Siswa SMP Kaltim Ikuti OSN

oleh
oleh

Sebanyak 178 siswa SMP dari 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kaltim di Samarinda selama dua hari, mulai Sabtu hingga Minggu (14/4). <p style="text-align: justify;"><br />"Pembukaan OSN jenjang SMP tingkat Provinsi Kaltim ini sudah dilakukan malam kemarin (12/4), saya sendiri yang membuka acaranya mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H. Musyahrim," ujar Asli Nuryadin, Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kaltim, di Samarinda, Sabtu.<br /><br />OSN jenjang SMP ini memperlombakan empat mata pelajaran, yakni Fisika, Matematika, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).<br /><br />Para juara pertama dari masing-masing mata uji yang dilombakan akan mewakili Provinsi Kaltim untuk bertanding di tingkat nasional, yakni direncanakan di Batam pada bulan Juli 2013.<br /><br />Menurut dia, OSN merupakan salah satu wahana bagi siswa untuk menumbuhkan semangat kompetisi akademik guna mendorong keberanian bersaing secara sehat, sekaligus meningkatkan kemampuan bidang biologi, fisika, matematika, dan IPS agar dapat meningkatkan mutu pendidikan.<br /><br />Tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa SMP di bidang sains yang dilombakan, baik dalam bentuk pemahaman maupun analisis, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas siswa.<br /><br />Efek dari kegiatan itu, antara lain, untuk mengidentifikasi siswa berprestasi di setiap kabupaten dan kota di bidang keahlian masing-masing.<br /><br />OSN untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan inovatif sebagai bekal dalam kehidupan.<br /><br />Kemudian, untuk membangkitkan minat siswa mencintai dan memupuk kegemaran terhadap mata pelajaran biologi, fisika, matematika, dan IPS.<br /><br />Kegiatan itu juga untuk menanamkan sifat kompetitif yang sehat sejak dini, termasuk untuk menanamkan kesadaran dan keberanian mencoba, belajar menerapkan secara langsung, dan sekaligus bisa berprestasi secara optimal.<br /><br />"Kegiatan ini juga untuk mencari bibit siswa dari kabupaten dan kota yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Apabila telah teridentifikasi ada siswa yang memiliki bakat khusus, kita tinggal mengembangkannya, misalnya, melalui beasiswa dan lainnya," kata Asli lagi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>