5 Desa Di Perbatasan Butuh Perbaikan jalan

oleh
oleh

Masyarakat di lima desa di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau yang berbatasan dengan Sarawak berharap perbaikan jalan antardesa yang kondisinya rusak parah. <p style="text-align: justify;">"Kondisi saat ini banyak jalan desa yang mengalami kerusakan, sehingga masyarakat cukup kesulitan," kata Kepala Desa Pengadang, Sekayam, Yusriadi di Sekayam, Kamis (02/12/2010).<br /><br />Menurut dia, kondisi ini bisa dilihat di pedalaman Kecamatan Sekayam, maupun di banyak daerah lain, ketika banyak jalan desa yang hancur.<br /><br />Masyarakat berharap sektor itu mendapat prioritas dan dianggarkan di APBD tiap tahun. Ia melanjutkan, transportasi sangat penting dibangun oleh pemerintah. Ia menambahkan, perekonomian masyarakat di pedesaan akan sulit tumbuh jika tidak ditunjang dengan jaringan transportasi darat yang baik dan memadai.<br /><br />Ia mengatakan, banyak hasil bumi yang tidak bisa dimanfaatkan dan dipasarkan karena ketiadaan akses transportasi darat.<br /><br />Kondisi lainnya, ungkap dia, banyak anak tidak bisa bersekolah dengan lancar karena jalan-jalan antardesa belum terhubung dengan baik.<br /><br />Harga barang kebutuhan pokok juga naik karena biaya angkut yang mahal dan cukup memberatkan.<br /><br />"Kalau jalan antardesa terbangun, dan aksesnya mudah ditempuh, maka dampak-dampak sampingan yang memberatkan masyarakat di pedesaan dan di daerah pedalaman bisa teratasi. Sebab, pembangunan di pedesaan adalah kunci pembangunan daerah," imbuhnya.<br /><br />Diungkapkan Yus, lima desa yang menghubungkan ke kota kecamatan saat ini kondisi jalan daratnya cukup rusak berat, terutama di musim penghujan akan menimbulkan kubangan yang cukup dalam.<br /><br />Lima desa itu antara lain, Pengadang, Munyau, Ruis, Tuak dan Sotok.<br /><br />"Masyarakat berharap perbaikan jalan tersebut dilakukan oleh pemerintah, selain jalan yang rusak jembatan di lima desa juga mengalami situasi yang sama kritis dan tinggal menunggu saatnya rubuh," jelas Yusriadi.<br /><br />Di tempat terpisah tokoh masyarakat Sekayam, Senaman menyampaikan, transportasi adalah urat nadi perekonomian masyarakat.<br /><br />"Tumbuh kembangnya suatu daerah sangat ditentukan oleh kondisi transportasi," kata dia.<br /><br />Transportasi yang buruk, bisa menghalangi mobilitas masyarakat, baik dalam lalu lintas barang maupun orang.<br /><br />"Ke depan, persoalan ini harus menjadi buah pemikiran bersama dan terakomodasi dalam APBD. Seharunya pembangunan fisik diutamakan ketimbang pembangunan non fisik yang tidak menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat umum," tandasnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>