Air Kapuas Tak Layak Konsumsi

oleh
oleh

Kondisi air kapuas yang melintasi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dinyatakan tak layak konsumsi. <p style="text-align: justify;">Di sejumlah titik, pengambilan sampel air menunjukan air telah tecemar dan memiliki kandungan zat yang membahayakan bila dikonsumi. <br /><br />“Maka kita menyarankan kepada masyarakat untuk tidak langsung mengkonsumsi begitu saja air sungai kapuas. Kami menyarankan agar air di endapkan dulu sampai jernih dalam waktu tertentu kemudian baru di masak, bila akan digunakan untuk air minum,”ungkap H.Junaedi Kabid Pengendalian Pencemaran Badan Lingkungan Hidup Sintang saat ditemui di kantor DPRD Sintang pada Rabu (23/7/2014) kemarin. <br /><br />Menurut H.Junaedi, tembaga atau plumbun (pb). Zat ini menurutnya mengendap di dasar sungai. Jika air pasang, maka tidak menutup kemungkinan akan terangkat keatas oleh arus sungai dan mengalir ke hilir. <br /><br />“Yang kita khawatirkan masyarakat yang ada di muara dan hilir yang memanfaatkan air sungai kapuas untuk konsumsi,”ujarnya. <br /><br />Pengukuran kualitas air sungai kapuas dilakukan 2 kali dalam setahun. Pengambilan sampel di lakukan di sejumlah titik dan lebih banyak di sekitar kecamatan. Seperti yang telah dilakukan oleh BLH, pengukuran kualitas telah dilakukan di perairan sekitar kecamatan Serawai, kemudian kecamatn Ambalau. <br /><br />Dilanjutkan di kecamatan Ketungau Hulu di Senaning dan Ketungau Tengah di Merakai. Di kecamatan Sepauk telah dilakukan pula pengambilan sampel di lakukan pada bulan Februari lalu. <br /><br />“Kalau untuk di wilayah Sintang kita lakukan pengambilan sampel di Tertung, kalau di muara sungai Kapuas sementara belum,”ujarnya. <br /><br />Untuk kondisi saat ini, pengambilan sampel dan pengukuran kualitas air yang hanya di lakukan 2 kali dalam setahun masih dirasakan cukup mewakili oleh pihak lingkungan hidup.<br /><br />Ditegaskan oleh H.Junaedi, bahwa tingginya kadar tembaga di sejumlah titik yang mencemari Sungai Kapuas disebabkan oleh aktivitas penambangan emas liar yang menggunakan mercury secara sembarangan. Meski saat ini akibat cemaran tersebut belum begitu membahayakan dan dirasakan masyarakat, namun menurutnya masyarakat harus tetap berhati-hati. <br /><br />“Sampai hari ini memang belum ada akbat fatal yang dialami oleh masyarakat. Kalaupun sakit diare atau sejenisnya  lantaran minum air sungai Kapuas itu belum menjadi sebuah kekhawatiran. Karena saat ini yang mewabah di Sintang justru penyakit DBD yang disebarkan oleh nyamuk,”tuturnya.<strong> (ek/das)</strong></p>