Akademisi Sarankan Peneriamaan CPNS Gunakan Tes Urine

oleh
oleh

Akademisi dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah Prof Dr HM Norsanie Darlan MS, PH menyarankan penerimaan calon pegawai negeri sipil atau CPNS sebaiknya juga menggunakan tes urine. <p style="text-align: justify;">"Tes urine merupakan salah satu usaha agar sebagaimana peribahasa, tidak terjadi membeli kucing dalam karung dalam penerimaan CPNS," ujarnya kepada Antara Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Minggu.<br /><br />Menurut pengamat sosial kemasyarakatan itu, pada umumnya pelamar CPNS melengkapi surat keterangan tidak mengonsumsi narkoba dari instansi pemerintah, sebagaimana persyaratan. Tapi surat keterangan tersebut perlu pengujian kembali.<br /><br />Menurut dia, pengujian kembali dengan melakukan tes urine terhadap pelamar CPNS itu, bukan berarti tidak mempercayai surat keterangan bahwa yang bersangkutan bebas narkoba.<br /><br />"Pasalnya antara pembuatan surat keterangan tidak mengonsumsi narkoba dengan saat pendaftaran/penerimaan CPNS tersebut ada jeda waktu beberapa hari," ujar mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) itu.<br /><br />Dalam jedah waktu tersebut, kata dia, tidak menutup kemungkinan pelamar CPNS mengonsumsi narkoba karena ketergantungan atau faktor lain.<br /><br />Pengajar pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Unpar itu mengatakan permasalahannya, bila pemalar sudah diterima, baru diketahui pengonsumsi narkoba, maka akan sulit untuk dilakukan tindakan.<br /><br />"Karena mau diberhentikan kurang mengenakannya dan diteruskan bekerja bisa merusak citra pegawai lain, yang bagaikan pepatah lama, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Hal ini, seperti buah si malakama," kata mantan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Provinsi Kalteng itu.<br /><br />Guru besar dari perguruan tinggi negeri tertua di Bumi Isen Mulang Kalteng itu menyarankan, tes urine sebelum CPNS tersebut masuk kerja agar belakangan tidak ada cemoohan.<br /><br />"Untuk itu pula kita harus tahu ternyata pelanggan narkoba itu punya berbagai cara agar mereka bisa lolos," kata Norsanie Darlan. <strong>(das/ant)</strong></p>