Sejumlah penumpang Kalstar tujuan Sintang Pontianak marah dan kecewa setelah mengalami delay enam jam dan akhirnya batal berangkat. Penumpang menuntut kompensasi dan perioritas penerbangan. <p style="text-align: justify;">Satu diantara penumpang Kalstar yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu, mengaku kesal dan kecewa, terjadinya delay yang berujung pembatalan penerbangan yang semula dijadwalkan pukul 12.00 Wib jumat (07/02/2014) kemarin.<br /><br />"Saya kecewa dan saya kesal, karena tidak ada pemberitahuan sama sekali. Kita dibuat seperti anak kecil menunggu di luar tanpa ada penjelasan. Apalagi sekarang dibatalkan dengan alasan yang tak jelas," ujar Lukman dibandara Susilo Sintang, kemarin<br /><br />"Saya rugi besar, bayangkan saja pukul 15.00 jadwal saya ke Jakarta dan sudah lewat, pukul 18.00 jadwal saya berangkat dari Jakarta ke Surabaya, dan semuanya hangus sedangkan saya seperti biasa harus kuliah," jelas Lukaman. <br /><br />Ia mengaku di rugikan dengan batalnya keberangkatan ini, selain dirinya juga banyak penumpang lain yang memiliki kesibukan masing- masing yang terpaksa tertunda. Untuk kerugian akibat tertundanya keberangkatan yang dialamainya cukup lumayan, terang Lukman.<br /><br />Lain hal dengan Amir, penumpang Kalstar yang juga akan berangkat ke pontianak mengaku tidak mempersoalkan mengenai pembatalan penerbangan.<br /><br />"Saya ikuti saja pengarahan dari pihak maskapai, karena mereka lebih paham. Itu juga demi keselamatan kita," katanya.<br /><br />Ia sendiri mengaku hanya akan ke pontianak, sehingga pembatalan keberangkatan tak terlalu berpengaruh baginya. Apalagi pembatalan penerbangan karena alasan cuaca buruk.<br /><br />"Kalau sudah cuaca itu masalah alam, kita tak bisa mengatur itu”, Ungkapn Amir. <strong>(das) </strong></p>
