Akses Jalan Rusak Parah Aktivitas Warga Terganggu

oleh
oleh

MELAWI – Jalan poros penghubung sejumlah desa di Kecamatan Ella Hilir, Melawi alami kerusakan parah. Jalan poros menuju ke desa-desa itu masih berupa tanah, yang cukup banyak kubangan lumpurnya.

Seorang warga Melawi, Hendry Lay, mengeluhkan kondisi jalan poros desa tersebut menghubungkan Desa Bemban Permai, Desa Nanga Kalan, Desa Nanga Kahiya, Desa Bina Jaya dan Desa Plinggang.

“Jalan antar desa itu alami kerusakan parah, bahkan kedalaman lumpur di sepanjang jalan dengan kedalaman 20 – 50 CM,” ungkapnya, kemarin.

Lebih lanjut Ia mengatakan, kondisi jalan yang sudah parah itu pun menyebabkan lumpur dan kubangan di sejumlah titik dikala hujan dan berdebu jika cuaca panas. Kerusakan tersebut terjadi sudah lama, namun belum tersentuh perbaikan dari Pemkab Melawi. Kerusakan yang cukup parah terjadi saat musim hujan, karena kondisi jalan berlumpur, berlubang dan licin.

“Akibat kondisi badan jalan rusak parah ini sangat sulit untuk dilalui. Tak jarang kendaraan roda dua mapun roda empat terjebak amblas. Kerusakan pada poros jalan penghubung desa itu bukan hanya menghambat perekonomian masyarakat, namun membahayakan para pengguna jalan,” ujarnya.

Menurutnya, akibat kondisi jalan mengalami kerusakan parah ini kata Hendry, yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 2 jam, namun menjadi 4 hingga 5 jam menuju desa aliran Sungai Kalan. Disebutkan, jalan poros desa itu merupakan satu-satunya yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Hendry pun menyesalkan, jalan poros desa yang menghubungkan beberapa desa itu hingga saat ini belum pernah ada perbaikan dari Pemkab Melawi, padahal akses jalan ini merupakan akses utama perekonomian masyarakat perdesaan.

“Saya prihatin melihat kondisi jalan ini. Saat warga sedang sakit atau ibu yang akan melahirkan apabila dengan keadaan terpaksa dibawa dari desa menuju Puskesmas di kecamatan atau rumah sakit di kabupaten bisa mati di jalan, karena akan menambah penderitaan pasien yang melintasi jalan tersebut,” keluhnya.

Dia mengisahkan, beberapa hari yang lalu ada warga yang meninggal di Nanga Pinoh dan dibawa ke kampung. Mengingat kondisi jalan yang rusak, maka jenazah sangat sulit dibawa dengan kendaraan roda empat, karena harus ekstra hati-hati melintasi jalan berlumpur dan berlubang itu, membuat jenazah cukup lama tiba di kampung.

Hendry mengakui, jalan tersebut kurang perhatian untuk melakukan perawatan ataupun perbaikan oleh pemerintah. Menurut Dia, perbaikan jalan penghubung desa tersebut seharusnya menjadi prioritas pemerintah, mengingat pentingnya akses jalan tersebut merupakan jalan vital.

Mewakili warga desa disana, Dia berharap kepada Pemkab Melawi bisa membantu keluhan warga terkait kondisi jalan ini melakukan perbaikan pengerasan dengan material batu dan pasir, sehingga badan jalan tidak lagi berlubang dan berlumpur serta aktivitas warga bisa normal kembali melintasi jalan itu.

“Kami meminta supaya jalan ini mendapat perhatian khusus dari Pemkab Melawi, karena menyulitkan warga yang melintas,” pungkasnya. (Ed/KN)