Amuntai Simpan Quran Raksasa Umur 100 Tahun

oleh
oleh

Masjid Raya At-Taqwa Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, menyimpan Alquran raksasa yang diperkirakan telah berumur 100 tahun. <p style="text-align: justify;">Pengurus takmir Masjid Raya Amuntai Jarkani di Amuntai, Selasa mengatakanan, Al Quran kuno tersebut didatangkan dari kediaman seorang habib di Yogyakarta sekitar 2008 oleh pemerintah daerah.<br /><br />Mushaf Alquran raksasa tersebut ditulis tangan diatas kulit kayu, dengan sampul kulit sapi dengan ukuran lebar satu meter, tinggi 1,5 meter dan berat 85 kilogram.<br /><br />Jarkani menerangkan, Quran raksasa ini didatangkan oleh mantan Bupati Hulu Sungai Utara Aunul Hadi Ideham Chalid pada 2008 dari kediaman Habib Muhammad Effendi Al Iderus atau biasa dipanggil Habib Muh di Yogyakarta.<br /><br />"Kebetulan salah seorang murid Habib Muh yang bernama Kahiril Ikhsan putra Kakanwil Depag Provinsi Kalsel waktu itu Prof Fahmi Arif bercerita kepada Bupati Aunul Hadi tentang bekeradaan mushaf tersebut yang kemudian tertarik membawa mushaf Qur’an raksasa ke Kota Amuntai," terang Jarkani.<br /><br />Sebenarnya, lanjut Jarkani Alquran kuno raksasa itu milik seorang kyai yang memiliki pondok pesantern di Bangil Jawa Timur dan beberapa tahun sempat dipindahkan ke Gresik sebelum dibawa oleh beberapa Habib ke kediaman Habib Muh.<br /><br />"Mungkin karena keberadaan Alquran ini dirasa kurang aman disimpan di Yogyakarta maka Habib Muh bersedia memenuhi permintaan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara agar mushaf Qur’an di bawa untuk dijadikan sarana dan khazanah religius di Mesjid Raya Amuntai,"papar dia melalui siaran pers pemerintah daerah setempat.<br /><br />Waktu itu, katanya Bupati Aunul Hadi mengirim Kepala Bagian Kesra Setda HuluSungai Utara HA Khalidi Arsyad untuk melihat Alquran raksasa dikediaman si habib dan membicarakan kemungkinan agar Al Qur’an itu dipindahkan ke Kota Amuntai.<br /><br />Jarkani mengaku belum mengetahui bagaimana status selanjutnya dari keberadaan Al Qur’an kuno raksasa itu apakah akan dijadikan benda cagar budaya atau benda peninggalan bersejarah yang akan dilindungi.<br /><br />"Selama ini pemeliharaannya tidak sulit karena Alquran sudah diletakan dalam kotak kaca berukuran besar sehingga cukup membersihkan kacanya jika kotor," tutur Jarkani.<br /><br />Kini, katanya Alquran raksasa itu menjadi khazanah kebanggan Mesjid Raya At Taqwa Amuntai, bagi pengunjung yang ingin melihat dan berfoto disediakan kotak amal suka rela di dekat lokasi Alquran sekedar untuk biaya perawatan. (das/ant)</p>