Anggota DPR-RI Dorong Kalsel Swasembada Daging

oleh
oleh

Anggota Komisi IV DPR-RI, H Syaifullah Tamliha dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan, pihaknya akan mendorong Provinsi Kalimantan Selatan berswasembada daging. <p style="text-align: justify;">Pernyataan itu dalam pertemuan workshop kelompok Intesifikasi Penyelamat Bantuan Produtif (IPBP) se Kalimantan Selatan (Kalsel), di Hotel Palm Banjarmasin, Rabu.<br /><br />Dalam pertemuan itu, wakil rakyat dari PPP asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel berjanji kembali akan memperjuangkan dana insentif petani ternak sapi di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut.<br /><br />Pemberian bantuan berupa insentif tersebut salah satu upaya agar tidak terjadi penjualan sapi yang masih produktif, untuk pemotongan guna memenuhi konsumsi daging.<br /><br />"Karena hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertanian, ternyata di Indonesia terjadi pemotongan sapi sekitar 90 persen terhadap sapi yang maasih produktif," ungkapnya.<br /><br />"Pemotongan terhadap sapi produktif tersebut salah satu kendala Indonesia untuk swasembada daging, termasuk Kalsel," lanjut anggota Komisi IV DPR-RI yang juga membidangi pertanian dalam pengertian luas.<br /><br />Sementara aspirasi yang berkembang dalam workshop tersebut, sejumlah petani ternak menghendaki bantuan insentif itu sebesar Rp1 juta terhadap satu ekor anak sapi yang lahir.<br /><br />Selain itu, ada pula diantara peserta workshop menyarankan pemberian insentif pada saat sapi bunting lima bulan dan sesudah melahirkan, guna biaya perawatan lebih awal dan setelah anak sapi tersebut lahir.<br /><br />Namun nilai dana insentif tersebut tetap sebesar Rp1 juta/ekor anak sapi, yang pemberiannya terbagi dua tahap yaitu saat bunting lima bulan dan kemudian sesudah melahirkan.<br /><br />"Aspirasi atau usul tersebut, akan saya coba perjuangkan melalui Komisi IV DPR-RI dalam rapat kerja bersama Kementerian Pertanian," tandasnya didampingi Kepala Dinas Peternakan Kalsel Hj Maskamian Andjam.<br /><br />"Bila aspirasi tersebut dipenuhi, maka anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2012 dari semula Rp17 triliun bisa naik lagi. Karena anggaran Kementerian Pertaian 2012 sudah mengalami kenaikan dari 2011," demikian Tamliha. <strong>(phs/Ant)</strong></p>