Angin Kencang, Bangunan Gereja Nazaret Ambruk

oleh
oleh

Angin kencang yang terjadi Senin malam (25/11/2013) lalu, mengakibatkan kerangka atap gereja Nazaret roboh dan sebagian ada yang beterbangan. <p style="text-align: justify;">Hal itu membuat panik beberapa warga yang kebetulan tinggal di sekitar gereja.<br /><br />Salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya, mengaku panik ketika mendengar bunyi roboh dari gereja. Pasalnya, tempat tinggalnya tidak jauh dari gereja tersebut.<br /><br />"Malam, sekitar jam enam lewat gitulah kejadiannya, bunyi atap itu roboh, saya langsung suruh anak-anak keluar, kebetulan waktu itu, bapaknya tidak ada," jelas warga.<br />Hal yang senada juga disampaikan oleh Thoro, warga yang tinggal tepat di depan Gereja Nazaret. Ia mengaku takut dengan kondisi angin semalam, terlebih lagi ditambah robohnya kerangka atap gereja.<br /><br />"Anak-anak saya ungsikan semua ke tempat keluarga di gang damai, saya takut kalau atap-atap itu banyak yang terbang, kerangkanya kan terbuat dari besi, bahaya jadinya," ujarnya.<br /><br />Ia menceritakan, saat kejadian listrik di daerahnya masih hidup, angin memang berhembus dengan kencang. Ia yang saat itu sedang duduk di teras bersama salah seorang pendeta yang tinggalnya tak jauh dari rumahnya, melihat angin merobohkan perlahan kerangka atapnya yang terbuat dari besi.<br /><br />Tak lama setelah robohnya kerangka atap gereja tersebut, listrik ditempatnya mati. Angin masih saja berhembus kencang, besi yang menjadi kerangka itupun masih terlihat beterbang. Terlebih, besi yang digunakan untuk kerangkapun tidak terlalu besar sehingga mudah diterbangkan angin yang kencang.<br /><br />"Karena takut, saya suruh semuanya keluar dari rumah. Kejadiannya tak lama, cuma hampir semua kerangkanya berhamburan. Yang baru dipasang mereka siangnya, juga habis beterbangan," paparnya.<br /><br />Menurutnya, gereja Nazaret di daerah Serantung RT 39 RW 6 ini sudah mulai dibangun dari tiga tahun yang lalu. Meskipun sampai saat ini belum selesai.<br /><br />"Mereka sering sebut salah satu anggota dewan, saya tidak tahu dia sebagai apa karena kebetulan saya beda gereja dengan mereka. Kalau tidak salah sih, yang mengerjakannya orang Jogja," tukasnya. <strong>(das/yri)</strong></p>