Antony "Holt" Petinju Nasional Asal Sekadau

oleh
oleh

Kabupaten Sekadau diam-diam memiliki putra daerah yang berprestasi, namun kurang dikenal. Dia adalah Antonius. Pemuda kelahiran Nanga Pemubuh, Kecamatan Sekadau Hulu 10 Mei 1993 ini kini sedang meniti karir sebagai seorang petinju profesional. Petarung dengan nama ring Antony "Holt" ini sekarang tergabung di sasana Daud Yordan boxing club, Kayong Utara, dan menetap disana. <p style="text-align: justify;">Sebelum terjun ke tinju profesional, Anton sempat menjajaki kejuaraan tinju amatir. Ia bahkan memenangi kejuaraan tinju amatir nasional Open Monas tahun 2010 di Jakarta dan menjadi juara nasional. Kala itu usianya 17 tahun.<br /><br />Cerita Antony terjun ke dunia adu jotos tak diduga-duga. Anton hanyalah pekerja di salah satu bengkel mobil di kawasan jalan Merdeka Barat, Sekadau. Saat di bengkel, ia sering bolak-balik Sekadau-Pontianak, dan kota-kota lain.<br /><br />Suatu kesempatan di tahun 2010, ia bertemu dengan Damianus Yordan, abang kandung petinju Daud Yordan. Anton dikenalkan dan diberi kontak Damianus. Ia pun ditawari untuk bergabung dengan sasana tinju Damianus. Tawaran tersebut tak dapat ia tolak.<br /><br />"Tapi awalnya saya tidak yakin, soalnya waktu itu badan saya kurus, sama sekali tidak proporsional. Namun bang Damianus meyakinkan saya, dia bilang tinggi badan saya bisa menguntungkan. Akhirnya saya gabung," cerita Antony saat bertandang ke Sekadau, 22 Juli 2016lalu.<br /><br />Bersama Damianus, Anton memenangi kejuaraan tinju amatir nasional. Tahun 2013, ia memutuskan terjun ke tinju pro. Rekor tanding pro nya selama bersama Damianus adalah 3 kemenangan, 2 kali kalah, serta satu kali imbang.<br /><br />Setelah lebih kurang enam tahun dibawah asuhan Damianus, bulan April 2016 Anton berlabuh dengan Daud Yordan Boxing Club milik juara dunia interim kelas ringan versi WBA, Daud "Cino" Yordan. Dibawah asuhan Daud, Anton sudah naik ring satu kali dan langsung menang technical knock out ronde 3 atas lawannya.<br /><br />"Nanti tanggal 27 agustus saya tanding lagi, mohon doanya," ucap anak kedua dari empat bersaudara ini.<br /><br />Petinju yang bermain di kelas bantam junior (52kg) ini mengaku tak pernah bermimpi menjadi petinju. Bahkan, sebelumnya ia sama sekali tidak mengenal dunia tinju.<br /><br />"Karena saya kan dari keluarga tidak mampu. Saya pikir, mungkin ini bisa jadi jalan saya untuk mengubah hidup jadi lebih baik. Puji Tuhan orangtua sangat mendukung saya," tutur Anton.<br /><br />Tentu saja Anton punya mimpi untuk menjadi seorang juara dunia, seperti petinju kebanyakan. Ia sadar tak mudah untuk menggapai impiannya. Namun, tak ada yang tak mungkin jika kemauan itu diikuti dengan usaha keras dan doa.<br /><br />"Saya ingin membahagiakan orangtua saya dan membanggakan daerah," cita Antony. (KN)</p>