Antrian Jeriken Kian Meresahkan

oleh
oleh

Antrian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menggunakan jeriken akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat Kabupaten Sanggau. Pasalnya antrian menggunakan jeriken dan tangki siluman yang terjadi dianggap menjadi penyebab utama melambungnya BBM di wilayah Sanggau yang sudah mencapai Rp 7 ribu perliternya untuk jenis bensin. <p style="text-align: justify;">Kapolres Sanggau AKBP Winarto mengatakan, dirinya sudah memerintahkan kepada polsek-polsek yang ada di wilayah kerja Polres Sanggau. Untuk melakukan pemantuan Stasion Pengisian Bensin Umum (SPBU) yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Agar tindakan illegal oknum masyarakat tersebut tidak terus terjadi.<br /><br />“Saya sudah perintahkan setiap polsek yang ada di wilayah kerja Polres Sanggau untuk proaktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap SPBU yang ada. Agar tindakan yang meresahkan masyarakat tersebut tidak terus terjadi. Terlebih demi keuntungan beberapa gelintir orang dan mengorbankan masyarakat banyak,” ungkap Kapolres, Selasa (24/5).<br /><br />Dirinya juga meminta kepada aparat kepolisian yang ada di polsek-polsek untuk menindak tegas jika ada oknum masyarakat yang melakukan antrian menggunakan jeriken atau juga tangki seluman. Karena jelas menyalahi ketentuan yang ada, dimana BBM yang ada di SPBU harus diperjual belikan secara merata kepada pengguna kendaraan.<br /><br />“Jangan ragu untuk melakukan tindakan tegas, dan kepada mereka para pengantri yang biasa menggunakan jeriken atau tangki siluman kita minta untuk tidak memanfaatkan kesempatan ketika BBM sedang sulit dicari seperti sekarang ini. Tindakan tersebut menyalahi aturan karena mencari keuntungan pribadi namun mengorbankan masyarakat banyak,” ungkapnya.<br /><br />Untuk pemilik SPBU kapolres Winarto berharap, tidak melayani antrian kendaraan yang melebihi standar yang ada. Karena pihaknya juga tidak akan segan melakukan tindakan tegas serupa kepada pemilik SPBU yang terbukti bekerjasama dengan pengantri untuk mendapatkan keuntungan sesaat dengan mengabaikan kepentingan orang lain.<strong> (phs)</strong></p>