Apel Siaga Darurat Pencegahan Karhutla Provinsi Kalbar 2019

oleh

PONTIANAK, KN – Apel siaga darurat pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat 2019. Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Didi Haryono, SH, MH, Kepala BNPB, Gubernur Kalimantan Barat Haji Sutarmidji SH M.Hum, Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab, turut hadir dalam kegiatan yang digelar, Selasa (23/7/2019) di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jalan Achmad Yani, Kota Pontianak.

Ribuan personel gabungan TNI, Polri, BNPB, Pemadam Kebakaran Swasta serta masyarakat tampak memenuhi halaman kantor Gubernur Kalbar, mereka mengikuti apel siaga darurat pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono menyebut, mengikuti apel siaga darurat pencegahan kebakaran hutan dan lahan provinsi Kalbar 2019 ini dalam suasana penuh semangat, dan keceriaan.

“Berbicara tentang Karhutla, saya rasa kita semuanya di sini ingat, menyaksikan bahkan mengalami dampak dari kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2018, terdapat 2.842 titik api, dengan luas lahan yang terbakar 1.152,51 ha, dan berhasil di padamkan seluas 852,78 ha atau setara 73,99 persen. Ini perlu menjadi perhatian kita bersama baik pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya karhutlah di tahun 2019 ini,” kata Kapolda.

Kapolda Kalbar mengingatkan, dari kebakaran lahan yang terjadi, sangat berdampak kepada kehidupan manusia maupun mahluk hidup sekitar seperti penyakit ISPA terutama pada anak-anak. Hilangnya keragaman hayati, terganggunya aktifitas ekonomi karna terjadinya pembatalan penerbangan baik internasional maupun domestik dimana terjadi hampir di sebagian pulau besar indonesia khususnya Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

“Kita mengetahui bahwa kalimantan barat memiliki kondisi geografis yang memiliki bentangan 11/6 pulau jawa dengan luas daratan 110.000 km2, serta terdapat 14.680.790 ha lahan perkebunan dan pertanian, dan juga hamparan lahan gambut yang cukup luas di setiap wilayah Kalimantan Barat. Potensi geografis yang luas ini menjadikan sebuah potensi bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan dengan cara membakar. Untuk itu perlu kita saling mengingatkan agar kembali siaga dan tanggap terhadap kemungkinan terjadinya karhutla. Inilah tanggung jawab kita bersama untuk siaga dan sigap dalam kondisi prima sebelum terjadinya karhutla,” paparnya.

Oleh sebab itu, Polda Kalimantan Barat dan Kodam XII/Tanjungpura telah melakukan langkah-langkah kongkrit dalam melakukan penanggulangan karhutla baik secara pre-emtif, preventif dengan mengedepankan personil-personil bhabinkamtibmas dan babinsa serta kades/lurah sebagai kekuatan tiga pilar yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, dengan memberdayakan ketiganya secara intensif untuk membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya dan dampak karhutlah serta melakukan pencegahan dan pemadaman dini di lingkungan masing-masing.

“Kita semua yang ada disini harus bersama-sama membangun sinergi yang solid dan implementatif, sehingga jumlah titik api semakin menurun hingga tercapai zero hotspot di Kalimantan Barat,” pesan Irjen Pol Didi Haryono.

Maka menindaklanjuti hal tersebut ada beberapa alternatif yang dapat kita lakukan bersama sebagai bentuk sinergi dari semua pihak, antara lain sebagai berikut:

Pertama, lakukan deteksi dini. Setiap perusahaan kelapa sawit telah mempunyai SOP dalam penanganan Karhutla di wilayah kerjanya masing-masing, dan telah dibentuk satuan petugas pemadam kebakaran untuk memantau perkembangan situasi baik secara manual system serta menggunakan peralatan pemantau melalui satelit, aktifkan kembali pembuatan embung-embung air sebagai cadangan dan parit yang memutus berkembangnya titik api, sehingga sebelum terjadinya kebakaran, upaya yang dilakukan telah optimal dalam menghadapi keadaan yang terburuk.

Kedua, pencegahan dini. dukung program pemerintah, polri dan tni untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaporan, pencegahan dini, serta pemadaman dilingkungan masing-masing khususnya di sekitar wilayah perkebunan sawit. tujuannnya adalah mengoptimalkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah dan swasta sebanyak mungkin dalam pencegahan dini, “api kecil langsung dipadamkan”.

Ketiga, peningkatan kinerja satgas karhutla. kerahkan semua sumber daya personil, materiil dan logistik serta sarana prasarana yang kita miliki untuk memadamkan api, dampak terburuk yang terjadi di lingkungan kita akibat kebakaran hutan dan lahan yang meluas, kita jadikan tantangan untuk memadamkan kebakaran tersebut, karena ini menjadi tanggung jawab moral kita semua.

Dengan dilaksanakan apel siaga darurat pencegahan kebakaran hutan dan lahan provinsi kalbar 2019, sehingga kita memiliki komitmen yang kuat dalam menghadapi karhutla di kalimantan barat, dan mengedepankan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di tahun 2019.

“Yang harus kita lakukan adalah memadukan semua kekuatan dan kemampuan yang kita miliki untuk bersinergi satu sama lain menjadi sebuah langkah yang efektif serta efisien dalam pencegahan dan penanganan Karhutla. Kami Polda Kalbar dan jajaran sangat mengapresiasi dan berterimakasih ke semua pihak atas terselenggaranya apel siaga darurat pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini sebagai bentuk kepedulian kita bersama dalam melakukan kesiapan dan pencegahan sebelum terjadinya karhutla,” tuturnya.

Sementara itu, Guberbur Kalimantan Barat Haji Sutarmidji SH M.Hum, mengingatkan bahwa akibat karhutla dampaknya luas. Kesehatan, ekonomi bahkan asap ini sampai ke luar negeri, Malaysia dan singapura. “Sampai mereka protes ke kita. Dan kita dapat cap tidak baik soal asap,“ ujarnya singkat. (Humas/as)