Atletik – Ratusan Pelari Png-Ri Meriahkan 10 K

oleh
oleh

Sedikitnya 500 orang pelari dari Papua New Guinea (PNG) dan Republik Indonesia (RI), mengikuti lomba lari 10 K yang rutenya melintasi tapal batas kedua negara, Rabu. <p style="text-align: justify;">Lomba lari lintas batas PNG-RI itu dilepas oleh Asisten II Setda Papua Elia Loupatty, didampingi Konsul RI di Vanimo Jahar Gultom dan Local Level Goverment (LLG) yang mencakup wilayah Bewani dan Wutung One yakni Hengki Vieger.<br /><br />"Semua peserta harus tetap menjaga sportifitas, mengingat tujuan utama lomba ini adalah untuk mempererat hubungan antara warga dikedua negara yang berbatasan langsung," kata Elia, sesaat sebelum mengibarkan bendera start.<br /><br />Garis start berada di Kampung Wafa, Wutung (PNG), dan rute lomba lari 10 K itu melintasi tapal batas kedua negara hingga finish di Kampung Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua selaku provinsi tertimur RI.<br /><br />Kampung Wafa berada di wilayah Provinsi Vanimo, PNG, yang berjarak sekitar delapan kilometer dari zona netral, namun jalannya sudah terhubung hingga ke Skouw, Jayapura.<br /><br />"Lomba lari 10 K ini juga merupakan ajang bagi para pelajar dari sekolah olahraga di Papua untuk menguji kemampuan dan prestasinya," ujar Elia.<br /><br />Lomba lari lintas negara itu dibagi dalam tiga kategori yakni umum, wanita dan pelajar, yang memperebutkan hadiah dengan total nilai Rp78 juta.<br /><br />Pada perlombaan itu, PNG menurunkan seorang atlet nasionalnya yakni Simbai Kaspar, yang berhasil mendapatkan emas saat berlaga di Guam.<br /><br />Selama pelaksanaan lomba, tentara PNG atau Papua Nugini Deference Force (PNG-DF) berjaga-jaga di sejumlah kawasan di wilayah PNG hingga ke zona netral.<br /><br />Sedangkan aparat keamanan TNI dan Polri juga terlihat berjaga-jaga di zona netral hingga ke sekitar lokasi finis.<br /><br />Hingga berita ini diturunkan, berbagai kegiatan pendukung lomba lari 10 K yang dipusatkan di kawasan pasar perbatasan di Skouw masih berlangsung. (das/ant)</p>