Banjarmasin Tekan Kematian Bayi Lahir

oleh
oleh

Pemkot Banjarmasin Kalimantan Selatan bertekad menekan angka kematian bayi baru lahir dengan meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil dan melahirkan. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Diah R Praswasti kepada pers di kantornya Banjarmasin, Kamis mengatakan adanya kebijakan Pemkot melalui instansinya untuk terus menekan kematian bayi baru melahirkan.<br /><br />Jalan yang ditempuh Pemkot menekan angka kematian bayi tersebut adalah memberikan Jaminan Persalinan (Jampersal) kepada ibu hamil untuk warga Kota Banjarmasin.<br /><br />"Kita gratiskan pemeriksaan ibu hamil dan saat melahirkan bagi penduduk di Banjarmasin," kata Diah.<br /><br />Menurut dia, terdapat 43 jumlah bidan yang beroperasi di Banjarmasin bekerja sama dengan Pemkot untuk melayani pemeriksaan dan melayani melahirkan bagi penduduk Banjarmasin melalui Jampersal.<br /><br />"Kami anjurkan kepada warga baik yang miskin atau yang kaya pun silahkan manfaatkan program Jampersal, karena pelayanannya juga maksimal," katanya.<br /><br />Dengan adanya program tersebut maka kematian bayi saat melahirkan bisa ditekan, begitu juga kematian ibu saat melahirkan bisa ditiadakan, katanya.<br /><br />Ketika ditanya jumlah kematian bayi lahir, ia menyebutkan tahun 2007 sebanyak 31 bayi, tahun 2008 sebanyak 48 bayi, tahun 2009 sebanyak 48 bayi, tahun 2010 sebanyak 58 bayi dan tahun 2011 sebanyak 77 bayi.<br /><br />Sementara kematian ibu melahirkan tahun 2008 sebanyak 17 orang, tahun 2009 sebanyak 18 orang, tahun 2010 sebanyak 14 orang, dan tahun 2011 sebanyak 12 orang.<br /><br />Melihat masih tingginya kematian bayi lahir dan ibu melahirkan maka menjadi perhatian kita semua, dan kebijakan Jampersal adalah satu jalan keluarnya, tambahnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>