Batalyon 123 Rajawali Akan Jaga Perbatasan Kalbar

oleh
oleh

Komandan Korem 121/ABW, Kolonel Inf Binarko Sugihantyo mengatakan Batalyon 123 Rajawali dari Kodam I Bukit Barisan, Sumatera Utara, akan mengganti pasukan pengamanan di perbatasan Kalimantan Barat – Sarawak. <p style="text-align: justify;">"Saat ini yang bertugas dari Batalyon 305 Linud Divisi I Kostrad," kata Binarko di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia mengatakan, pergantian tersebut rencananya pada pertengahan Oktober mendatang. Menurut dia, pergantian itu merupakan yang kedua kalinya sejak pasukan pengamanan di perbatasan berbentuk Satuan Tugas (Satgas).<br /><br />"Sebelumnya di bawah Kodam Tanjungpura. Namun sejak April tahun ini, diganti dengan Satgas," ungkap dia.<br /><br />Ia menambahkan, karena berbentuk satgas, maka penambahan jumlah anggota sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan pimpinan.<br /><br />"Bisa saja, dari sekarang yang jumlahnya 650 orang, bertambah menjadi 750 orang atau lebih. Tidak lagi setara dengan satu batalyon," kata Binarko yang juga menjadi Komandan Pelaksana Operasi Perbatasan di Kodam XII Tanjungpura itu.<br /><br />TNI juga berencana menambah pos di perbatasan yang saat ini jumlahnya 33 buah. "Nantinya, untuk mengisi pos-pos tersebut, rencananya petugas dari pos yang lebih ke pelayanan misalnya Poskotis akan dikurangi. Mereka akan mengisi pos tambahan itu sambil menunggu kebijakan kepastian penambahan pasukan. Tetapi itu masih dalam konsep," ujar Binarko menegaskan.<br /><br />Panjang perbatasan darat Kalbar dengan Sarawak mencapai 966 kilometer. TNI mengutamakan penempatan pos di daerah perbatasan yang rawan kegiatan ilegal. "Kalau untuk jarak antarpos relatif, dan kami mengedepankan penjagaan di kemungkinan titik masuk kegiatan ilegal di perbatasan," kata Binarko.<br /><br />Sementara di daerah yang minim lalu lintas barang dan jasa tradisional, belum ada pos pengamanan perbatasan. "Misalnya di Taman Nasional Betung Kerihun, dengan panjang 364 kilometer yang belum dijaga, karena tidak ada masyarakat yang melintasi jalur tersebut," ujar Binarko.<br /><br />Sedangkan untuk pos gabungan, saat ini ada empat dengan lokasi dua di wilayah Kalbar (Entikong dan Sajingan), dan dua di wilayah Sarawak (Biawak dan Lubok Antu).<br /><br />Perbatasan Kalbar – Sarawak dimulai dari Kabupaten Sambas hingga Kabupaten Kapuas Hulu. <strong>(phs/Ant)</strong></p>