Bawang Merah Philipina Masuk Pasaran Banjarmasin

oleh
oleh

Bawang merah dari negara Philipina kini masuk ke pasaran Kota Banjarmasin, sehingga mewarnai pasar di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut. <p style="text-align: justify;">"Alhamdulillah kita tidak kelangkaan bawang merah seperti terjadi beberapa bulan lalu, sehingga harga komoditi itupun sempat melambung tinggi, mencapai Rp50.000/Kg," ujar Hj Nurul (59), warga Banjarmasin, Sabtu.<br /><br />Selain itu, harga bawang Philipina tersebut lebih murah bila dibandingkan dengan hasil dalam negeri sendiri, lanjut ibu dari dua anak itu kepada ANTARA Kalsel.<br /><br />Ia menyebutkan, kalau harga bawang merah dari Bima yang sempat mewarnai pasar sekitar dua bulan lalu Rp40.000/Kg dan terakhir Rp23.000/Kg, tapi yang dari Pilipin, kini Rp20.000/Kg.<br /><br />"Bagi ibu-ibu rumah tangga, sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan, apakah itu bawang merah asal luar negeri (impor) atau hasil dalam negeri, yang penting barangnya ada," tuturnya.<br /><br />"Terlebih lagi, barangnya tidak kosong dan harganya murah lagi. Hal itu sebenarnya yang menjadi harapan komsumen, baik pengusaha penyedia masakan maupun ibu-ibu rumah tangga," lanjutnya.<br /><br />Nenek satu cucu itu berharap, bawang merah tetap tersedia hingga Ramadhan mendatang, karena pada bulan puasa tersebut biasanya banyak menggunakan komoditi jenis sayuran itu sebagai penyedap masakan.<br /><br />Begitu pula harga bawang merah tersebut agar tidak semahal beberapa bulan lalu, sehingga masyarakat agak bingung untuk memenuhi kelengkapan bumbu dapur tersebut, demikian Nurul.<br /><br />Sementara dari pantauan di lapangan, beberapa jenis sayuran di pasaran "kota seribu sungai" Banjarmasin dan sekitarnya tak mengalami kenaikan harga yang signifikan.<br /><br />Sebagai contoh, di pasar sentera Antasari Banjarmasin, harga terung ungu panjang dan pari Rp5.000/Kg, serta jagung manis Rp1.300/tongkol. <strong>(das/ant)</strong></p>