BBM Naik, Sopir Resah

oleh
oleh

Kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah pusat diberlakukan pada 1 April mendatang membuat para sopir angkot merasa resah. Pasalnya kebijakan pemerintah pusat tersebut dinilai justru akan makin memberatkan masyarakat, termasuk para sopir. <p style="text-align: justify;">“Kalau BBM naik jelas akan mengurangi penghasilan, karena kami harus manaikan tariff. Padahal dengan menaikan tarif, belum tentu penghasilan kami bertambah. Karena masyarakat akan pikir-pikir untuk gunakan angkot,” kata Muhtar,salah satu supir angkot di Sintang.<br /><br />Saat ini saja menurutnya hampir penumpang angkotnya sudah sepi. Apalagi bila BBM naik nanti. Ia memastikan dibutuhkan dana lebih besar dan perjuangan ekstra untuk mendapatkan bahan bakar agar angkotnya bisa mencari penumpang. <br /><br />Menurut Muhtar menaikan tariff angkot tidak bisa serta langsung dilakukan. Harus dikordinasikan dengan banyak pihak termasuk asosiasi sopir angkot di Sintang. <br /><br />“Kalau tarif dinaikkan, saya malah khawatirkan akan mengurangi jumlah penumpang,” ujarnya.<br /><br />Hal lain yang membuat para sopir angkot resah adalah besaran setoran kepada pemilik angkot. Umumnya jika tarif dinaikan, maka pemilik angkot juga akan menaikan besaran setoran. <br /><br />“Intinya kenikan BBM akan membuat kami sangat repot,” ucapnya. <br /><br />Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rizal, supir angkot yang mangkal di Terminal Pasar Inpres Sintang. Menurutnya kenaikan harga BBM sangat memberatkan masyarakat khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.<br /><br />“Hampir semua sopir angkot memang mengeluhkan rencana itu,” katanya. <br /><br />Di tempat terpisah, Ketua Organda Sintang, Joko Kuncoro mengatakan, kenaikan BBM yang direncanakan pemerintah pada April 2012 mendatang memang akan berpengaruh terhadap harga tarif angkot. Namun, ia pun tak berani menyebut berapa kenaikan tarif angkot di Sintang. <br /><br />“Dengan tariff Rp 2 ribu per penumpang saja, banyak angkot yang tidak mendapatkan penumpang. Apalagi kalau tarifnya dinaikan. Bisa-bisa pengusaha angkutan gulung tikar,”pungkasnya. <strong>(*)</strong></p>