Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Pontianak menyatakan kontrol barang yang masuk dari Malaysia akan lebih optimal seiring adanya pelabuhan darat di Entikong, Kabupaten Sanggau. <p style="text-align: justify;">"Berkaitan dengan pelabuhan darat tersebut maka masuknya barang secara tidak langsung akan terkontrol, untuk sekarang dipasaran lokal barang dari Malaysia tidak diketahui," kata Kepala BBPOM Pontianak Mustafa di Pontianak, Kamis.<br /><br />Menurut Mustafa, selama ini barang-barang yang masuk dari Malaysia itu tidak diketahui statusnya, apakah legal atau ilegal.<br /><br />"Karena pintu masuk tersebut belum berstatus pelabuhan impor maka akan menjadi tanda tanya," jelas Mustafa.<br /><br />Namun, kata Mustafa, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap produk-produk luar yang masuk ke wilayah Pontianak ada atau pun tidak pelabuhan tersebut.<br /><br />"Intinya kami tetap melalukan pengawasan, karena setiap produk yang masuk itu legalisasinya harus jelas," tegas Mustafa.<br /><br />Terkait pengawasan, kata dia, dibandingkan dengan sebelumnya, tahun ini semua instansi terkait sudah ikut terlibat dalam pengawasan produk luar yang masuk ke Kalbar.<br /><br />"Semua instansi sudah ikut terlibat mengawasi mau itu produk baik legal apalagi ilegal, kemudian wawasan masyarakat juga sudah terbuka. Dan itu bukan tugas pemerintah saja, tetapi masyarakat juga," ungkap Mustafa.<br /><br />Ia menambahkan, jika masyarakat tahu bahwa produk ilegal itu tidak aman, tentunya mereka akan secara alami mengurangi penggunaannya.<br /><br />Menurut Mustafa, ada kalanya era perdagangan bebas disalahtafsirkan oleh sejumlah kalangan. Era perdagangan bebas sering dianggap bahwa barang dari luar negeri otomatis dapat sebebas-bebasnya masuk ke Indonesia.<br /><br />"Padahal tidak demikian. Ada aturan-aturan yang tetap harus dipatuhi," ujarnya.<br /><br />Pada 2011, sebut Mustafa, ada satu unit supermarket yang diproses secara hukum. Hal ini membuktikan bahwa BBPOM tidak hanya sekadar bicara tetapi juga melakukan tindakan hukum.<br /><br />"Sekarang, produk-produk dari Malaysia relatif sudah berkurang di supermarket," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>