Belasan Hektare Sawah Kotim Beralih Fungsi

oleh
oleh

Sedikitnya 13 hektare lebih sawah produktif di Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. <p style="text-align: justify;">"Pemilik sawah beranggapan menanam kelapa sawit jauh lebih menguntungkan ketimbang tanaman padi," kata Kepala Urusan Pembangunan Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotim, Masdar di Sampit, Selasa.<br /><br />Sebagian petani Desa Bapeang memang mulai enggan menanam padi, alasan mereka bercocok tanam padi sering rugi atau kurang menguntungkan, selain perawatannya yang rumit harga gabah murah karena dipermainkan pengumpul.<br /><br />Aparat desa sudah berupaya memberikan pengertian, dan berharap agar sawah tersebut tetap ditanami padi, namun yang bersangkutan tetap teguh pada pendiriannya.<br /><br />"Kami tidak memiliki hak untuk melarang mereka karena itu sawah mereka, dan alasan mereka juga memang masuk akal karena selama ini harga gabah kering giling ditingkat petani cukup murah, yakni berkisar antara Rp4.000-Rp5.000/kg," katanya.<br /><br />Dengan harga gabah yang murah itu tentunya kebutuhan petani banyak yang tidak terkecukupi, sementara tuntutan kebutuhan terus meningkat.<br /><br />Ia berharap perlu adanya campur tangan dari pemerintah daerah dalam meningkatkan harga gabah di tingkat petani, sebab apabila tidak tentunya akan menjadi sebuah ancaman bagi daerah.<br /><br />Jika banyak petani yang mengalih fungsinyakan sawahnya menjadi perkebunan kelapa sawit tentunya akan mengurangi luasan sawah dan secara otomatis akan berpengaruh terhadap produksi beras.<br /><br />"Desa Bapeang merupakan salah satu sentra produksi beras di Kabupaten Kotim, dengan total luas sawah produktif 125 hekatare lebih, untuk itu luasan sawahnya harus dipertahankan agar produksi beras tidak berkurang," terangnya.<br /><br />Sementara seorang petani Desa Bapeang Masniah mengaku prihatin dengan adanya beberapa petani yang mengalih fungsikan sawahnya menjadi perkebunan kelapa sawit.<br /><br />"Keputusan mereka itu sebetulnya keliru, menanam padi lebih menguntungkan meski harga gabah rendah, karena panennya sudah bisa dipastikan. Sedangkan hasil panen kelapa sawit harganya lebih sering dipermainkan oleh perusahaan pemilik pabrik," ucapnya. <strong>(das/ant)</strong></p>