Berdayakan Pengrajin Tenun, Pemkab Sintang Raih Otonomi Award

oleh
oleh

Keseriusan Pemerintah Kabupaten Sintang dalam memberdayakan para pengrajin tenun ikat Dayak, dilihat oleh Tim Peneliti mampu memberdayakan perekonomian masyarakat lokal khususnya para pengrajin yang jumlahnya ribuan orang dan didominasi oleh kaum ibu-ibu. Perhatian yang besar dari Pemkab Sintang terhadap tenun ikat Dayak dan para pengrajinya diganjar penghargaan Otonomi Award untuk Kategori Pemberdayaan Ekonomi Lokal. Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Bupati Sintang Drs. Ignasius Juan, MM pada Kamis, 18 Desember 2014 di Pontianak. <p>selama ini Pemkab Sintang terus menerus melakukan pembinaan kepada para pengrajin tenun bekerjasama dengan Pastor Jack Maessen melalui Yayasan Kobus, Koperasi Jasa Penenun Mandiri. Pemkab Sintang  sudah memberikan bantuan alat tenun bukan mesin, melaksanakan festival tenun ikat setiap tahun yang juara 1-5 tidak djual tetapi disimpan di Museum Kapuas Raya, fashion show pakaian berbahan tenun ikat, membantu mempromosi dan menjual tenun ikat, dan melakukan pembinaan.</p> <p>Keaslian dari tenun ikat  adalah karena ditenun dengan alat tenun bukan mesin, pewarna kain berasal dari tumbuh-tumbuhan, pembuatan motif juga bersumber dari mimpi dan fenomena alam, tahap pembuatan satu kain tenun juga ada 22 tahap sehingga tenun ikat ini mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden Republik Indonesia. Karena keunikan dan keasliannya ini, maka tenun ikat tidak bisa diproduksi dalam jumlah besar.</p> <p>Dalam tenun ikat ini ada pesan religius, kekeluargaan dan pelestarian lingkungan sesuai dengan motifnya. Jumlah para pengrajin yang bernaung dalam Yayasan Kobus dan Koperasi Jasa Menenun Mandiri ada 1.500 ibu-ibu penenun yang tersebar di beberapa desa.</p> <p>Pemberian penganugerahan otonomi award sendiri merupakan bentuk monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan otonomi daerah. Sejauh mana penyerahan kewenangan kepada daerah sudah sesuai hakikatnya guna memperbaiki tata kelola pemerintahan, peningkatan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat secara lebih  bermakna.</p> <p>CEO Pontianak Post Group Budi Darmawan menjelaskan bahwa otonomi award dilakukan untuk memberikan penghargaan bagi daerah yang benar-benar melaksanakan program kerjanya.</p> <p>“Ada daerah yang sangat serius, ada daerah yang belum melakukan inovasi-inovasi. Dalam memberikan penilaian bagi kabupaten/kota yang ada kami memantau dan meneliti 100 kriteria di setiap kabupaten. Ini dilakukan untuk memacu daerah dalam membangun, karena daerah kita masih terus membangun" jelas Budi Darmawan.</p> <p>Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Sumarno menyampaikan bahwa berdasarkan Undang-Undang Tentang Pemerintah Daerah yang terbaru  ada perubahan yang salah satunya pemerintah kabupaten harus menyerahkan urusan pendidikan diserahkan kepada pemerintah propinsi.</p> <p>”Penilaian untuk mendapatkan otonomi award  memang sudah berdasarkan unsur dan kriteria yang baik dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat. Sehingga kami mendukung pemberian penghargaan otonomi award. Otonomi award diharapkan mampu mendorong kabupaten/kota untuk berinovasi dan bekerja keras dalam menjalankan program kerja sesuai visi dan misinya serta mampu melaksanakan prinsip otonomi daerah” jelas Sumarno.</p> <p>Dalam Malam Penganugerahan Otonomi Award tersebut, Kabupaten Sintang juga sempat masuk nominasi untuk kategori pelayanan publik bidang kesehatan, kategori pelayanan administrasi, kategori akuntabilitas publik, kategori kesinambungan politik, dan kategori lingkungan hidup.  </p>