BI Banjarmasin Fokus Kembangkan Kain Sasirangan

oleh
oleh

Bank Indonesia (BI) Banjarmasin Kalimantan Selatan fokus membantu pengembangan kerajinan kain sasirangan sebagai bentuk kepedulian perbankan dalam membantu meningkatkan pemasaran dan produk kain khas daerah. <p style="text-align: justify;">Hal itu disampaikan Kepala Bank Indonesia Banjarmasin, Khairil Anwar di Banjarmasin, Kamis pada pembahasan tentang pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.<br /><br />"Menyadari masih cukup banyak pelaku UMKM, khususnya usaha mikro dan kecil, yang terkendala dalam mengembangkan usahanya, maka Bank Indonesia memandang perlu adanya upaya-upaya untuk memberdayakan mereka," katanya.<br /><br />Salah satu upaya yang dilakukan yaitu penguatan permodalan melalui peningkatan fungsi intermediasi perbankan.<br /><br />Salah satu kegiatan fasilitasi yang dilakukan Bank Indonesia Banjarmasin adalah menyediakan informasi sektor-sektor usaha yang layak dibiayai oleh perbankan atau yang dikenal dengan pola pembiayaan (lending model).<br /><br />Selain itu, kata dia, sebagai panduan bagi perbankan yang berencana membiayai sektor usaha atau komoditas potensial tertentu, lending model juga menjadi bahan informasi yang berharga bagi para calon pelaku usaha yang ingin memasuki bidang usaha tertentu.<br /><br />Lending model atau pola pembiayaan tersebut, kata dia, bukan hanya hasil kajian yang berisi informasi aspek keuangan kelayakan usaha saja, tetapi juga meliputi aspek pemasaran, teknis produksi, dampak ekonomi-sosial dan lingkungan, serta aspek usaha lainnya.<br /><br />?Melalui lending model kerajinan sasirangan ini, kami ingin membantu mengangkat industri khas daerah ini, sehingga mampu meningkatkan daya saing produk, serta lebih memasyarakatkan penggunaan sasirangan," katanya.<br /><br />Selain itu, tambah Khairil, BI juga ingin menggugah perbankkan daerah untuk meningkatkan perhatian terhadap industri, khususnya yang berskala mikro dan kecil.<br /><br />Khairil Anwar yang sekaligus Direktur Regional Kantor Bank Indonesia Kalimantan itu juga mengungkapkan saat ini kucuran kredit perbankan untuk industri sasirangan memang masih sangat terbatas.<br /><br />Modal untuk industri saserangan yakni kurang dari Rp1 miliar atau hanya 0,033 persen dari total kredit yang disalurkan untuk sektor industri pengolahan di Kalimantan Selatan yang mencapai Rp1,7 triliun.<br /><br />Sebelumnya, Bank Indonesia juga telah menyusun lending model berbagai komoditas lain di Kalsel, antara lain itik Alabio pada tahun 2010, ikan Haruan pada tahun 2009, jeruk Batola tahun 2008, dan Ikan Papuyu tahun 2007.<br /><br />Beberapa bank, tambah dia, bahkan telah membiayai komoditas yang telah dijadikan lending model sebelumnya, seperti itik Alabio dan Jeruk Batola.<br /><br />?Untuk penyusunan lending model 2011 ini, sasirangan menjadi komoditas yang kami pilih dan diharapkan hasilnya nanti dapat direspon positif oleh kalangan perbankan," katanya.<br /><br />Memperkuat permintaan pasar terhadap sasirangan, Bank Indonesia Banjarmasin juga turut melestarikan salah satu komoditas ikon Kalimantan Selatan ini dengan mewajibkan kepada karyawan mengenakan sasirangan setiap hari Selasa.<br /><br />"Ini upaya kecil dan sederhana, tetapi jika kita lakukan secara konsisten, sasirangan akan bertahan dan dapat terus berkembang menjadi kebanggaan banua," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>