BKKBN: Pendapat Keliru Kalteng Tidak Perlu KB

oleh
oleh

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah, Benu Benny, menegaskan pendapat yang mengatakan daerahnya tidak memerlukan program KB karena wilayahnya masih luas adalah pendapat keliru. <p style="text-align: justify;">"Kalteng memang wilayahnya luas, 153.567 km persegi, banyak yang menyatakan tidak perlu program KB. Program KB tidak membatasi orang untuk punya anak, namun bagaimana sebuah keluarga harus direncanakan dengan baik," kata Benny Benu di Palangka Raya, Senin. <br /><br />Menurutnya, KB merupakan sebuah rencana, seperti kapan menikah, kapan punya anak, mengatur jarak kelahiran anak. Sehingga dari program KB ini anak yang dilahirkan dalam keluarga itu sehat sejahtera dan pada akhirnya menjadi sumber daya manusia (SDM) berkualitas. <br /><br />"Apabila masyarakat kita menyadari tentang konsep tujuan KB yang sebenarnya, maka SDM kita akan meningkat. Baik pada masa sekarang maupun yang akan datang, sehingga bangsa kita dapat sejajar dengan bangsa lain di dunia ini," kata dia. <br /><br />Ia menambahkan, beberapa masalah yang dihadapi sekarang ini, antara lain bertambahnya penduduk miskin, rendahnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi, rendahnya ketahanan dan pemberdayaan keluarga serta partisipasi pria sebagai peserta KB masih sangat rendah. <br /><br />"Partisipasi pria menjadi penting dalam KB dan kesehatan reproduksi, karena pria punya tanggung jawab dan peran yang sama dengan perempuan untuk mencegah penyakit maupun konplikasi KB dan kesehatan reproduksi," kata dia. <br /><br />Dijelaskannya, pria juga bertanggung jawab secara sosial dan ekonomi, termasuk untuk anak-anaknya. Sehingga keterlibatan pria dalam keputusan reproduksi akan membentuk ikatan yang lebih kuat, antara mereka dan keturunanannya. <br /><br />Terpisah, Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar Umum PLKB se Kalteng, Bakti, mengatakan, pelatihan bagi penyuluh lapangan KB tersebut sangat diperlukan, karena keberadaan petugas lapangan sangat variatif. Bahkan, di beberapa kabupaten jabatan fungsional PLKB banyak yang kosong karena mutasi ke dinas lain. <br /><br />"Untuk mengisi kekosongan tersebut beberapa daerah melakukan rekrutmen baru, dengan mengganti tenaga dari instansi lain, pengangkatan tenaga baru, sistem kontrak maupun honorer," kata dia. <br /><br />Ia menambahkan, PLKB hasil rekrutmen baru perlu direpon positif, salah satunya adalah pelatihan dasar umum program KB bagi PLKB. Tujuan dari pelatihan itu, memahami tugas dan fungsi sebagai petugas lapangan KB, memiliki wawasan tentang visi dan misi kegiatan program KB, memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang pengelolaan program KBN.<strong> (das/ant)</strong></p>