Blokade Bisa Kurangi Daya Saing Ekspor Kalsel

oleh
oleh

Rencana aksi blokade tongkang batu bara di Jembatan Barito, Kalimantan Selatan, pada 26 Mei 2012 tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan pemerintah tetapi bisa mengurangi daya saing ekspor ke beberapa negara. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Kalsel Gusti Yasni Iqbal mengatakan, Senin, penyetopan batu bara dari Kalsel ke luar daerah dalam waktu lama bisa mempengaruhi kepercayaan investor.<br /><br />Bila kepercayaan tersebut telah berkurang, kata dia, juga akan berpengaruh kepada daya saing komoditas ekspor Kalsel terutama batu bara, karena pengusaha tidak mengirimkan hasil tambang tersebut sesuai perjanjian.<br /><br />"Kondisi tersebut tentu sangat merugikan pengusaha, karena mereka akan terkana pinalti, semoga saja aksinya tidak terlalu lama," katanya.<br /><br />Menurut Yasni, ekspor batu bara Kalsel dalam beberapa tahun terus meningkat, yaitu pada 2010 hanya sekitar 70,3 juta ton ekspor batu bara Kalsel ke berbagai negara.<br /><br />Pada 2011, kata dia, ekspor Kalsel meningkat menjadi 100 juta ton dan diperkirakan pada 2012 ini kenaikan ekspor batu bara diprediksi naik hingga 15 persen.<br /><br />Kenaikan tersebut terjadi, karena kebutuhan dan permintaan batu bara dari berbagai negara terus meningkat, baik itu ke China, Jepang, India, dan beberapa negara lainnya.<br /><br />Pernyataan sama disampaikan pengusaha terkenal di Kalimantan Selatan H Sulaiman HB yang mengatakan, bila terjadi pemblokiran pengiriman batu bara dari Kalsel ke beberapa negara, akan mengganggu kepercayaan negara pengimpor.<br /><br />Hal tersebut bukan hanya akan merugikan pengusaha, tetapi juga akan mengancam perekonomian Kalsel, karena banyak pekerja yang akan kehilangan pekerjaan alias pengangguran.<br /><br />Beberapa kontrak kerja yang telah ditandatangani, tidak menutup kemungkinan bisa diputus oleh importir dan tentunya akan dikenakan pinalti yang nilainya tidak sedikit.<br /><br />"Kita mendukung pemblokiran tersebut asalkan demi kepentingan masyarakat banyak, tetapi juga harus dipikirkan lebih bijaksana berbagai kemungkinan dari aksi tersebut," katanya.<br /><br />Sebagian warga Kalimantan Selatan telah menyiapkan 250 kapal untuk memblokade tongkang batubara yang melintas di bawah jembatan Barito pada 26 Mei 2012.<br /><br />Koordinator aksi dari Forum Peduli Banua Berry N Furqon di Banjarmasin, Minggu mengatakan, hasil rapat yang dilaksanakan oleh seluruh anggota Forum Peduli Banua, maka pada 26 Mei pihaknya akan melakukan blokade di jembatan Barito.<br /><br />Blokade tersebut, kata dia, sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat agar Kalimantan Selatan mendapatkan "kue" kesejahteraan berupa bagi hasil sumber daya alam yang selama ini tidak diberikan dengan rasa keadilan.<br /><br />"Batubara kita dikeruk, hutan kita habis dibabat, tapi kenyataannya pembangunan Kalsel masih sangat tertinggi, PLN yang mati terus, antrean BBM selalu terjadi, dan masih banyak lagi ketidakadilan pembangunan untuk Kalsel," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>