BMKG Sampit Minta Masyarakat Waspada Angin Kencang

oleh
oleh

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meminta masyarakat untuk mewaspadai angin kencang. <p style="text-align: justify;">"Saat ini memasuki masa transisi jadi cuaca buruk seperti hujan deras, angin kencang dan disertai petir, berpotensi terjadi. Untuk itu masyarakat perlu mewaspadai kondisi ini," kata Kepala BMKG Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Rabu.<br /><br />Seperti diketahui, Selasa sore hingga malam, Sampit diguyur hujan deras disertai petir dan angin kencang. Suara petir menggelegar membuat jalan terlihat sepi karena masyarakat memilih berteduh mencari tempat aman, takut terkena dampak angin kencang dan petir.<br /><br />Data BMKG, kecepatan angin saat hujan deras kemarin mencapai 20 kilometer per jam. Angin dengan kecepatan tersebut perlu diwaspadai karena bisa membuat roboh pohon-pohon tua yang banyak terdapat di pinggir jalan.<br /><br />BMKG memprediksi, tanggal 21 hingga 25 Agustus ini hujan masih berpeluang terjadi, tapi mulai 26 Agustus cuaca diprediksi cerah. Bulan depan diperkirakan cuaca panas kembali terjadi sehingga harus diwaspadai.<br /><br />"Curah hujan kita kadang sampai 60 milimeter dan itu seharusnya cukup untuk persediaan air, tapi karena lahan kita ini gambut makanya ketika panas akan sangat mudah kering. Kalau dihitung-hitung, musim panasnya cuma sekitar satu bulan," jelas Yulida.<br /><br />Saat jarang turun hujan, Yulida meminta masyarakat untuk tidak membakar lahan karena sangat rawan meluas dan tidak terkendali. Hal ini untuk menghindari munculnya asap akibat kebakaran lahan yang tidak terkendali.<br /><br />"Seperti di bundaran Jalan Tjilik Riwut kemarin itu kebakaran lahannya sampai dua hari karena diduga ada yang membakar, lalu ditinggal. Masyarakat harus waspada karena lahan kita mudah kering, jadi kalau dibakar sangat mudah meluas, ucap Yulida. <strong>(das/ant)</strong></p>