BPBD Melawi Minta Warga Waspada Banjir dan Longsor

oleh
oleh
Air sungai yang mulai meluap naik ke lapangan di pessisir sungai Melawi tepatnya di jalan M. Nawawi Desa Paal

MELAWI – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Syaparudin meminta kepada masyarakat khususnya warga yang berada di pesisir sungai serta yang gerada di bawah bukit untuk mewaspadai banjir dan longsor. Terlebih saat ini air sudah mulai naik hingga sejumlah akses jalan di dataran rendah terendam.

“Sampai saat ini belum ada laporan terkait banjir yang berdampak kepada kehidupan dan penghidupan masyarakat desa. Meskipun begitu, kita meminta agar masyarakat tetap waspadai, bisa saja air semakin naik hingga membuat rumah warga dipesisir sungai terendam. Namun kita berdoa hal itu tidak terjadi,” ungkapnya, Senin (4/3/2019).

Terhadap warga yang berada dibawah perbukitan juga diminta untuk berhati-hati. Longsor yang terjadi di bukit matok menjadi pelajaran bagi kita untuk tetap waspada. Terlebih belakangan ini sering terjadi hujan yang sangat deras.

“Jika terjadi bencana longsor dan banjir yang tidak biasanya, masyarakat diminta segera melaporkan ke Desa dan kecamatan agar pihak desa dan kecaatan bisa menyampaikan ke kita kondisi banjir tersebut,” ucapnya.

Lebih lanjut Syaparuddin mengatakan, di Melawi ini bencana yang berpotensi terjadi, yakni banjir, puting beliung dan longsor. Bahkan saat ini hampir rata-rata di seluruh kecamatan sudah mengalami banjir. “Sementara untuk putting beliung, pernah terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Ella Hilir yang mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak. Kemudian longsor, ini terutama desa-desa yang berada di pesisir sungai dan tanah tebing perbukitan,” jelasnya.

Syapar mengatakan, belakangan ini yang sering terjadi banjir bah, itu desa-desa yang berada di pesisir sungai, seperti di kecamatan Nanga Pinoh ini berada di Desa Paal Pantai, Gang kenanga serta daerah tepiah sungai lainnya pada dataran rendah.

“Banjir yang ada saat ini banjir yang biasa terjadi, belum berdampak kepada kehidupan masyarakat serta penghidupannya, seperti tempat mencari nafkah seperti lahan pertanian dan perkebunan warga. Meskipun pihak kami tertap monitor terhadap kondisi banjir yang ada,”pungkasnya. (Ed/KN)