Bupati Seruyan Geram Pejabat Tidak Hadiri Rapat PAD

oleh
oleh

Bupati Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Sudarsono geram, karena sejumlah pejabat tidak menghadiri rapat pembahasan pendapatan asli daerah (PAD) yang digelar Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) setempat, Rabu. <p style="text-align: justify;">"Karena kita akan membahas realisasi dan target pendapatan, jika orang-orangnya tidak ada, apa yang akan dibicarakan, kalau tidak ada pimpinannya suruh siapa saja untuk mewakilinya dan pastikan dia datang," kata Sudarsono saat membuka rapat di Kuala Pembuang.<br /><br />Selain mengkritik sejumlah pejabat yang tidak hadir, orang nomor satu di `Bumi Gawi Hatantiring  ini juga mengkritisi panitia terkait pemberitahuan atau undangan ke sejumlah pejabat serta camat yang tidak hadir dalam kegiatan yang dinilai penting.<br /><br />"Panitia ini bagaimana pemberitahuannya, tahu tidak camat atau pejabat bahwa sekarang kegiatan rapat, jangan-jangan tidak ada informasi, atau informasinya tidak sampai," katanya.<br /><br />Ia pun menyesalkan ketidakhadiran sejumlah kepala SKPD dan camat yang yang dalam posisi anggaran telah dibebani target tinggi untuk memperoleh PAD.<br /><br />"Sebenarnya pembahasan ini sangat penting dan harus mereka hadiri, kalaupun ada kegiatan lain harusnya tetap ada yang mewakili agar hasil rapat tetap sampai pada atasan," katanya.<br /><br />Menurutnya, Rapat Evaluasi Penerimaan PAD 2015 dan Penetapan Target PAD 2016 merupakan agenda yang sangat penting, terutama untuk mengetahui kendala dalam mengejar target yang telah ditetapkan.<br /><br />"PAD itu mencerminkan kemandirian suatu daerah, rendahnya PAD Seruyan menunjukkan kita masih belum mandiri dan sangat bergantung pada transfer dana bagi hasil dari pemerintah provinsi dan pusat," katanya.<br /><br />Ia menambahkan, dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 sebesar Rp1,08 triliun miliar, target PAD Seruyan meningkat dari sebelumnya Rp27,2 miliar menjadi sekitar Rp33 miliar.<br /><br />"Peningkatannya masih sangat kecil, hanya sekitar tiga persen dari APBD, dan angka peningkatanya tidak sampai satu digit, padahal kita berharap setiap tahun dapat meningkat satu digit atau dua digit," katanya. (das/ant)</p>