Bupati Sintang Resmikan Gedung Baru RSUD AM Djoen

oleh
oleh

Kabupaten Sintang merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan berada di antara empat kabupaten lain yang saling berdekatan. <p style="text-align: justify;">Maka Sintang harus memiliki sarana rumah sakit yang lengkap dan megah serta bisa dijadikan rujukan bagi masyarakat kabupaten lain untuk mendapatkan pelayanan kesahatan yang memadai. Demikian disampaikan Bupati Sintang H. Jarot Winarno saat meresmikan gedung baru RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang di Jalan YC Oevang Oeray pada Senin, 14 November 2016. <br />    <br />“saya mendapatkan data bahwa ada banyak pejabat dan masyarakat kita yang berobat ke Kuching Malaysia. Padahal penyakit dan keluhan mereka sebenarnya bisa diatasi oleh para dokter di Sintang. Maka Trisakti Bung Karno harus kita gunakan dalam membangun kesehatan yakni berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan harus kita upayakan untuk ditegakan. Saya juga melihat perlu ditumbuhkan kepercayaan masyarakat pada pelayanan, kualitas dan fasilitas kesehatan di Sintang. Sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke Kuching Malaysia lagi, tetapi cukup di Sintang saja” terang H. Jarot Winarno.<br /><br />“saat ini merupakan era kompetisi, maka RSUD ini harus siap berkompetisi dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan para tenaga kesehatannya. RSUD yang megah dan lengkap ini, akan didukung oleh keberadaan Bandara Tebelian yang pada Februari 2017 nanti akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo serta keberadaan PLTU Sungai Ringin yang terus dibangun dan diselesaikan. Pemindahan bertahap ini akan diawali dengan perpindahan manajemen RSUD dan instalasi rawat jalan. Tahun depan akan disusul rawat inap dan sebagainya. Kami akan terus bekerja supaya pelayanan dasar bidang kesehatan di Sintang semakin baik. Namun, kami juga akan memperkuat kegiatan preventif dengan terus menggaungkan prilaku hidup bersih dan sehat supaya masyarakat tidak sakit” terang Jarot Winarno.<br /><br />“kepada seluruh tenaga medis di Kabupaten Sintang supaya bekerja dan mengabdi dengan tulus yakinlah amal bakti kalian akan dicatat Tuhan Yang Maha Kuasa. Jangan persoalkan lokasi rumah sakit ini, tetapi mengabdilah dengan tulus. Yakini bahwa di sektar lokasi ini akan tumbuh menjadi kota baru yang ramai. Target kami 2019 rumah sakit ini akan selesai dengan kebutuhan dana yang sangat banyak. Kami akan upayakan obat yang berkualitas dan pelayanan yang ramah” tambah Jarot Winarno.<br /><br />Andi Jap Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar menyampaikan bahwa proses pembangunan gedung ini dilaksanakan sejak 2007 yang lalu. <br /><br />“pembangunan rumah sakit ini yang paling lama. Menteri Kesehatan sudah menetapkan RSUD AM  Djoen Sintang menjadi salah satu rumah sakit rujukan regional. Di seluruh Indonesia ada 14 rumah sakit rujukan regional. Dengan demikian pembangunan rumah sakit ini sudah menjadi komitmen pemerintah pusat. Masih ada sisa tiga tahun ini, mari kita hitung dan rancang rumah sakit ini untuk diselesaikan. sehingga tiga tahun ke depan, rumah sakit ini sudah selesai. Pemprop Kalbar juga sedang terus membangun RSUD Sudarso karena sudah dtetapkan menjadi rumah sakit rujukan nasional. Road map kita 2019 nanti, seluruh rumah sakit rujukan sudah selesai.Rumah sakit ini memang akan megah dan lengkap fasilitasnya, tetapi saya minta masyarakat jangan sampai masuk dan dirawat di sini. Tetapi jaga kebersihan dan kesehatan, supaya tubuh selalu sehat dan tidak perlu dirawat di rumah sakit ini” terang Andi Jap.<br /><br />Rosa Trifina ketua panitia peresmian yang juga Direktur RSUD AM Djoen Sintang menyampaikan soft opening dan pemindahan bertahap RSUD AM Djoen Sintang memang harus dilaksanakan mengingat bangunan lama RSUD AM Djoen Sintang yang lama sudah tidak layak, lahan parkir juga sudah tidak mampu menampung jumlah kendaraan, dan kapasitas kamar yang sudah tidak memadai yang sesuai indikator rumah sakit kondisi tersebut sudah tidak layak.  <br /><br />“kondisi RSUD AM Djoen Sintang saat ini satu tempat tidur sudah dipakai sebanyak 81 kali dalam  satu tahun, pada hal seharusnya dalam setahun hanya boleh dipakai sebanyak 50 kali saja. Setiap tempat tidur hampir tidak pernah kosong, satu tempat tidur saat ditinggalkan pasien langsung ditempati pasien lain.” terang Rosa Trifina.<br /><br />“terima kasih atas dukungan seluruh elemen seperti Bupati, Wakil Bupati Sintang, Sekretaris Daerah dan DPRD Kabupaten Sintang. Sejak dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Sintang selalu mengingatkan kami agar paling lambat akhir 2016 RSUD harus sudah pindah. Dan hari ini tekad tersebut bisa kita wujudkan meskipun bangunan ini belum selesai. Gedung ini dirintis sejak masa kepimpinan Milton Crosby-Jarot Winarno, Milton Corsby- Ignasius Juan dan akhirnya pada masa kepemimpinan Jarot Winarno-Askiman baru bisa ditempati. (Slh/Hms)</p>