Bupati Sintang Terima 42 Mahasiswa Prodi Sejarah FKIP Untan Pontianak

oleh
oleh

SINTANG – Bupati Sintang Jarot Winarno menerima kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 42 mahasiswa/i Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura Pontianak di Aula Pendopo Bupati Sintang Jumat pagi (27/4/18).

Jarot mengatakan kedatangan 42 mahasiwa/i prodi pendidikan sejarah FKIP untan ini untuk melihat situs-situs sejarah yang ada di Kabupaten Sintang, untuk itu atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang sangat menyambut baik kedatangan mereka tersebut.

“kuliah kerja lapangan dari prodi sejarah Untan ini ya mereka mau liat situs-situs sejarah yang ada di Kabupaten Sintang, dia mau liat bagaiman Kabupaten Sintang merawat dan melestarikan sejarah yang ada”kata Jarot.

Dalam kesempatan itu juga Jarot memberikan arahan kepada 42 mahasiwa/i tersebut yakni bangsa yang melupakan sejarah adalah bangsa yang tidak mengenal jati dirinya, oleh karenya kegiatan ini ia anggap penting untuk melihat kembali sejarah-sejarah masa lalu sehingga tidak terlupakan terutama bagi generasi muda.

“kegiatan mereka ini bagus karena pertemuan awalnya di lakukan di pendopo bupati yang merupakan bagian dari sejarah Kabupaten Sintang” ungkap Jarot.

Selain itu Jarot menyarankan kepada 42 mahasiswa tersebut untuk mengunjungi Keraton Al Mukarrahma, makam Jubair Irawan, Masjid Jamik, makam Kerkop, Makam Pangeran Kuning, makam Apang Semangai dan situs sejarah lainnya di Kabupaten Sintang.

“kekeraton jangan hanya liat bentuk fisiknya saja tapi liat dalamnya, situ ada desain awal lambang negara kita Garuda Pancasila, ke makan jubair irawan supaya tau kapan kota sintang ini berdiri, kalau sempat ke makam apang semangai dan sebagainyalah” kata Jarot.

Sementara itu dosen pendamping prodi sejarah FKIP Untan Pontianak Endang Firmansyah mengatakan kedatangan 42 mahasiswa/i semester 4 dan 6 angkatan 2015 dan 2016 tersebut untuk melakukan kegiatan kuliah kerja lapangan guna untuk mengexplore sejarah yang ada di sintang baik itu sejarah peninggalan Belanda maupun peninggal sejarah lainnya.

“kami memilih sintang karena banyak sekali potensi sejarah yang cukup tua untuk mengenalkan kepada mahasiswa kami sehingga mereka mengenal sejarahnya sendiri dari pada sejarah diluar kalbar” kata Endang.

Endang menambahkan untuk kegiatan KKL di sintang ini akan di lakukan selama dua hari yakni hari jumat dan sabtu ini, dan sebelumnya kegiatan tersebut di lakukan di keraton tayan dan di kota sanggau, Kata Endang. (Hms)