Bupati Sintang Turun Langsung Pimpin Tim Pengendalian Rabies di Pontianak

oleh
oleh

Tidak ingin Kabupaten Sintang menjadi salah satu wilayah yang menyandang status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyebaran penyakit rabies, Bupati Sintang Drs. Milton Crosby, M. Si turun langsung memimpin tim pengendalian rabies untuk mengadakan rapat dengan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat. <p style="text-align: justify;">Rapat yang secara khusus membahas kasus rabies di Kalbar tersebut dilaksanakan di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar pada Selasa, 10 Februari 2015 tersebut dihadiri oleh pejabat dari Kabupaten Melawi, Ketapang dan Sintang. <br /><br />Rapat yang dipimpin Asisten Administrasi Perekonomian & Kesos Setda Propinsi Kalbar Lensus Kandri, SH.MH dengan didamping Kadis Kesehatan dr. Andi Jap dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh. H. A. Manaf Mustafa. <br /><br />Bupati Sintang sendiri didampingi oleh Kadis Pertanian, Perikanan dan Peternakan Ir Arbudin, M. Si, Kadis Kesehatan dr. Hary Sinto Linoh dan Kabag Humas dan Protokol Kurniawan, S. Sos, M. Si. <br /><br />Bupati Sintang dalam pemaparanya menjelaskan pencegahan dan pengendalian penyebaran  virus rabies di Kabupaten Sintang. <br /><br />Adapun langkah-Langkah yang telah dilaksanakan seperti identifikasi desa/kecamatan wilayah Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan daerah yang tertular yakni Kabupaten Melawi dan Provinsi Kalteng yakni Kecamatan Sungai Tebelian ada di Desa Melayang Sari, Lebak  Ubah, Sarai,Bonet Engkabang, Bonet Lama, Sabang Surai, Nobal, Penjernang, Solam Raya, Rarai,Baya Betung, Baya Mulya dan Kecamatan Dedai Sungai Mali, Mengkirai Jaya, Gandis yang berbatasan langsung dengan kecamatan Belimbing KabupatenMelawi. <br /><br />Di Kecamatan Ambalau ada di Desa Buntut Sabun dan Kecamatan Serawai     ada di Desa Jelundung yang berbatasan langsung dengan Kalteng. <br /><br />Tim Pengendali Rabies sudah melakukan Kegiatan Rapat Komda zoonosis Kabupaten Sintang, monitoring Perkembangan Kasus dilapangan, Sosialisasi /edukasi masyarakat melalui Interaktif RRI, Himbauan Bupati dan Media Cetak.<br /><br />Di Kabupaten Sintang sendiri sudah terjadi 11 kasus gigitan anjing rabies dan semua korban sudah diberikan vaksin anti rabies.<br /> <br />“Tim pengendalian rabies juga akan segera melakukan kegiatan sosialisasi rabies di daerah terancam /ring 1 dengan tujuan supaya masyarakat Memahami Bahaya Rabies, Membangun prilaku masyarakat untuk kewaspadaan dini tentang bahaya rabies, Membangun kebersamaan masyarakat untukmendukung kegiatan pencegahan dan pengendalian serta pemberantasan rabies, Pendataan HPR Tiap Desa, Menunjuk Masyarakat sebagai Kader Vaksinator rabies” jelas Bupati Sintang. <br /><br />“sosialisasi direncanakan dilaksanakan di 15 Desa tanggal 9 Februari sampai 13 Februari 2015. Selain itu kita akan melaksanakan vaksinasi rabies di 15 desa tersebut, dan akan diawali dari desa Melayang Sari pada 18 Februari 2015 dan akan berakhir di Desa Gandis pada 6 Maret 2015” tambah Bupati Sintang.<br /> <br />“supaya penanganan rabies ini maksimal, maka kami memerlukan sarana  operasional lapangan yang mendesak seperti Perlengkapan Petugas sejenis Sepatu Boat dan Sarung Tangan,  Brangus, Jaring Tangkap, Kandang Observasi.  <br /><br />Vaksin Rabies sudah tersedia 3.200 dosis, Rapid Test Rabies kami memerlukan 200 test baru tersedia 100 test, Striknin diperlukan sekitar 200 paket, dan Spuit 5 ml sudah ada 1.000 buah” tambah Bupati Sintang.<br /> <br />Pemkab Sintang sendiri sudah membentuk tim pengendalian rabies yang saat ini sudah terus menerus bekerja di lapangan. 13 orang diantaranya sudah disuntik vaksin anti rabies sebanyak 3 kali. (Rilis Humas)</p>