Cara Pipiet Senja Atasi Kebuntuan Menulis

oleh
oleh

Penulis Pipiet Senja berbagi pengalamannya dalam mengatasi kebuntuan menulis atau writer’s block. <p style="text-align: justify;">Pipiet, yang telah menulis 124 novel, memilih menonton film-film lama yang baginya lebih menginspirasi saat mengalami kebuntuntuan.<br /><br />Ia juga suka mengamati perilaku orang-orang di sekitarnya untuk mencari ilham.<br /><br />"Saya ke pasar tradisional. Saya melihat langsung karakter…," kata Pipiet saat ditemui di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) Jakarta, Selasa (2/4).<br /><br />"Pasar itu merupakan potret warga di suatu tempat," tambahnya.<br /><br />Bila tidak ke pasar tradisional, ia  mengamati perilaku orang di mal. "Mulai dari orang yang konyol, kocak, yang ada di mal, sampai yang di pinggir kali," ceritanya.<br /><br />Inspirasi menulis, katanya, tidak harus datang hal-hal yang luar biasa namun lebih banyak datang dari kehidupan sehari-hari.<br /><br />"Mungkin untuk orang lain itu tidak perlu dipedulikan, tapi buat penulis, itu materi yang luar biasa," katanya.<br /><br />Ia memberi saran kepada penulis pemula untuk banyak membaca dan mengamati. "Kalau lagi jalan, jangan sekedar jalan, tapi amati. Lihat dengan cermat. Kepedulian kita ditinggikan," sarannya.<br /><br />Menurut Pipiet Senja, yang sudah hampir 40 tahun berkarya, perkembangan teknologi saat ini membuat kegiatan menulis lebih mudah.<br /><br />Penulis yang baru saja meluncurkan "Cinta Dalam Sujudku" bulan lalu itu mengaku mendapat kemudahan menulis dari komputer jinjing dan tablet.<br /><br />Kedua perangkat itu membuat dia tetap produktif menulis meski sakit. Ia bisa tetap menulis saat menjalani perawatan talasemia di rumah sakit. "Kebanyakan karya saya lahir di rumah sakit," tuturnya.<br /><br />Penulis kelahiran 16 Mei 1956 juga mengaku sangat mementingkan judul dalam menulis. Judul menjadi semacam patokan bagi dia ketika menulis cerita karena merupakan gambaran dari cerita yang akan ditulis.<br /><br />"Bagi saya judul itu jiwa," demikian Pipiet Senja. <strong>(phs/Ant)</strong></p>