Cetak Guru Kebun Latih Petani Sawit Sekadau

oleh
oleh

Berbagai permaslahan dan kendala yang dihadapi petani kelapa sawit diberbagai daerah, dan provinsi di Indonesia mendorong Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) harus bekerja keras untuk menciptakan kondisi balance antara Hak dan kewajiban petani dengan perusahaan. Sehingga SPKS bertelad untuk menciptakan sebanyak 210 guru kebun dari kalangan petani sebagai pemandu petani lainya guna mencapai perkebunan yang standar. <p style="text-align: justify;">Hal ini terungkap di pelatihan trainer of training (TOT) tentang manajemen kebun kelapa sawit dan teknis budidaya kelapa sawit di seantaro ‘bumi lawang kuari’ yang dibuka Rabu (18/05/2011) di hotel pelangi Sekadau. <br /><br />Pada kegiatan ini SPKS kabupaten sekadau sendiri mendatangkan Ahli kebun dari institute pertanian bogor, Imam Syafei, untuk melatih para peserta menjadi guru kebun di daerah mereka. Sedangkan dari pihak Pemkab hanya di hadiri legeslatif  perwakilan DPRD kabupaten sekadau, Yefray, Nobertus, dan Hasan serta perwakilan SPKS dari tujuh kecamatan di Sekadau, maupun para simpatisan.<br /><br />Kordinator Nasional SPKS, Mansuetus Darto, yang juga hadir pada kesempatan itu, menjelaskan  pelatihan TOT bertujuan untuk membantu para petani kelapa sawit dalam meningkatkan produktifitas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di seluruh Sekadau.<br /> <br />“Produktifitas TBS yang rendah di Indonesia, banyak diakibatkan kesalahan dari perusahaan, pihak bank pendana revitalisasi, atau kesalalahan dinas teknis dari pemerintah,” kata Darto.<br /><br />Sementara itu, Arifin P ketua panitia pelatihan TOT, mengatakan pelatihan tersebut meningkatkan posisi tawar petani kelapa sawit menjdi subjek di perkebunan sawit di indonesia.  Dan dengan adanya pelatihan ini ia berharap dapat terciptanya SDM SPKS yang dapat diterjunkan untuk membantu petani kelapa sawit dalam hal pengelolaan kebun yang memenuhi standar teknis perkebunan.</p> <p style="text-align: justify;"><br /><img src="../../data/foto/imagebank/20110518222718_DBDC942.JPG" alt="" width="638" height="345" /></p> <p style="text-align: justify;">“petani harus mamapu mengelola kebun dengan baik, karena itu merupakan sayarat mutlak untuk transformasi  struktur perkebunan di Indonesia,” ujarnya<br /><br />Ia mengharapakan dengan adanya pelatihan TOT dapat mencetak sebanyak mungkin kader SPKS di kabupaten Sekadau, untuk siap diterjun memberikan pelatihan petani kelapa sawit sampai ke pelosok daerah disekadau. <br /><br />Suwisto Uwin, selaku pengurus SPKS Kabupaten Sekadau, menambahkan bahwa dengan di bekali dengan filim manajemen kebun dan modul manajemen budidaya kelapa sawit, sebagaimana standar ketentuan pemerintah di direktorat jenderal perkebunan,  serta adanya pelatihan dan praktek dilapangan untuk menilai tanaman sesuai dengan standar teknis perkebunan mampu menciptakan kemandirian para petani khsusunya anggota SPKS.<br /><br />“para petani plasma maupun petani swadaya mempunyai gambaran kedepan unutk memajukan kemandirian sebagai kaum tani,” pungkasnya.<strong>(phs)</strong></p>