China Akui Pembangunan Di Gorontalo Utara

oleh
oleh

Delegasi China dari Fujian yang dipimpin, Prof. Gong Hui mengaku kagum terhadap percepatan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. <p style="text-align: justify;">Delegasi China dari Fujian yang dipimpin, Prof. Gong Hui mengaku kagum terhadap percepatan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.<br /><br />"Meski baru berusia empat tahun sejak dimekarkan dari Kabupaten Gorontalo pada 2007, namun geliat pembangunan begitu dirasakan oleh masyarakat dan ada kemajuan disetiap sektor," kata Kata Gong Hui pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-IV Kabupaten Gorontalo, Selasa.<br /><br />Menurutnya, setelah melihat data evaluasi secara nasional pada 2010 lalu, dari sekian banyak daerah pemekaran, Gorontalo Utara masuk dalam salah satu daerah pemekaran dengan prestasi yang bagus baik dari sistem pemerintahan maupun dalam pelaksanaan pembangunan.<br /><br />"Pada 2010 lalu, dari sekian banyak daerah, Gorut masuk salah satu daerah yang memiliki kinerja baik. Ini merupakan sebuah prestasi dan perlu diajungkan jempol," ujarnya.<br /><br />Melihat percepatan pembangunan Gorontalo Utara ini secara resmi delegasi China, Prof. Gong Hui menyatakan akan mengimplementasikan hasil penandatangan MoU antara pemerintah Kota Fujian dan pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara tentang kerja sama (sister City) dibidang pendidikan, pertanian, perikanan, pariwisata dan peternakan.<br /><br />"Kerja sama yang telah ditandatangani oleh kedua daerah ini diimplementasi secara berkelanjutan," ujar Gong.<br /><br />Sementara itu, Bupati Gorontalo Utara Rusli Habibie di hadapan para undangan menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan prestasi-prestasi yang telah ditorehkan Selama menakhodai Kabupaten Gorontalo Utara pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat serta peningkatan SDM yang secara akumulasi mengalami peningkatan, sehingga dengan sendirinya menekan angka kemiskinan di daerah ini.<br /><br />"Pada 2010, angka kemiskinan mencapai 35 persen dari total masyarakat, sekarang tinggal 24 persen atau mengalami penurunan sebesar 11 persen," ujar Rusli.(Eka/Ant)</p>