Dandim Se-Kalbar Diminta Gelar Pertemuan Tokoh Agama

oleh
oleh

Kepala Staf Kodam XII Tanjunpura Brigjen TNI Aris Martono mengatakan, pihaknya akan menginstruksikan seluruh Dandim yang ada di Kalbar agar melakukan pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat untuk mengantisipasi perpecahan antarumat beragama. <p style="text-align: justify;">"Kami akan memerintahkan kepada para Dandim yang ada agar bisa melakukan pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan agama, dan melakukan sosialisasi di tengah masyarakat," kata Aris Martono usai membuka kegiatan silaturahmi FKUB Kalbar bersama jajaran Kodam XII Tanjungpura di Sungai Raya, Rabu.<br /><br />Terkait konflik antar agama yang terjadi di Tolikara, Papua, dia juga meminta kepada media massa yang ada agar bisa membantu memuat berita yang bersifat menyejukkan, bukan malah semakin memanas-manasi masyarakat dengan pernyataan yang bisa memperkeruh suasana.<br /><br />"Secara tertutup kita juga akan memerintahkan kepada jajaran kita agar bisa melakukan monitoring di lapangan agar bisa memberikan informasi kepada kami terkait berbagai kegiatan yang terjadi di masyarakat," tuturnya.<br /><br />Bahkan, kata Aris, pihaknya juga akan melakukan patroli ke beberapa daerah yang dinilai rawan terjadi konflik sambil memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat.<br /><br />"Intinya, kita sangat menyesali peristiwa yang terjadi di Papua bahkan ini menimbulkan rentetan kecaman dari berbagai pihak yang jika tidak diantisipasi bisa meluas dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, kita harapkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi bahkan harus bisa saling menguatkan persatuan dan kesatuan NKRI ini," katanya.<br /><br />Dia juga meminta kepada para tokoh agama dan masyarakat yang ada di seluruh daerah di Kalbar agar bisa memberikan imbauan kepada masyarakat.<br /><br />Di tempat yang sama, Ketua I FKUB Kalbar Ignatius Lyong saat ini, Kalimantan Barat masih dalam situasi yang sangat kondusif, namun dia berharap agar masyarakat tidak mudah terpancing berbagai isu yang tidak jelas yang dapat menyebabkan perpecahan antar umat beragama.<br /><br />"Yang sangat rawan konflik itu adalah di kalangan akar rumput, karena masih mudah terprovokasi oleh informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan. Makanya, ini perlu diantisipasi, agar tidak menyebar dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," tuturnya. (das/ant)</p>