DBD Di Singkawang Renggut Lima Nyawa

oleh
oleh

Dinas Kesehatan Kota Singkawang mencatat terdapat lima kematian dan 261 penderita demam berdarah dengue sejak awal tahun hingga November 2014. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang A Kismed saat dihubungi di Singkawang, Selasa, melihat dari jumlah penderita, demam berdarah dengue di kota itu dapat dikategorikan kejadian luar biasa.<br /><br />"Ini seperti tahun 2009, tetapi sampai sekarang surat keputusan penetapan Singkawang kasus luar biasa demam berdarah dengue belum terbit," kata dia.<br /><br />Ia menambahkan, untuk mengatasi hal itu, pihaknya selalu melakukan upaya-upaya pencegahan, seperti melaksanakan kegiatan pengendalian melalui penyuluhan, abatenisasi dan fogging.<br /><br />Ia juga berharap peran serta dari masyarakat dalam rangka membersihkan lingkungan guna memberantas perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk.<br /><br />"Bagi masyarakat yang tidak mau menggunakan abate, boleh menggunakan ikan siomang (ikan sabung)," ujar dia.<br /><br />Kemudian, menggunakan kelambu saat tidur serta bagi anak-anak memakai minyak serai atau lotion anti nyamuk. "Karena nyamuk ini aktifnya menggigit pada siang hari," kata Kismed.<br /><br />Kismed menyebutkan, di Singkawang ada tiga kelurahan yang sangat rentan dengan virus demam berdarah dengue, antara lain, Roban, Pasiran, dan Sedau. "Dan ini sudah lebih dari 50 persen angka kasusnya. "Karena ada 135 kasus dari tiga kelurahan ini," katanya.<br /><br />Selain demam berdarah dengue, yang harus diwaspadai untuk cuaca seperti saat ini adalah penyakit diare. "Sangat rentan dan harus diwaspadai. Namun, dikarenakan DBD sedang hangat-hangatnya dibicarakan di lingkungan masyarakat, sehingga mereka lupa jika diare juga sewaktu-waktu bakal mengancam," katanya mengingatkan. (das/ant)</p>