Hampir sepekan Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, gelap gulita menyusul rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akibat tersambar petir. <p style="text-align: justify;">Kepala desa Panaan Mahyuni, di Tanjung Sabtu menyebutkan, rusaknya PLTS bersamaan dengan bencana longsor yang menyebabkan sejumlah rumah warga di RT 1 rusak. <br /><br />"Selama ini untuk penerangan kita memanfaatkan PLTS yang dibantu oleh pemerintah pusat, tetapi sekarang rusak akibat tersambar petir terpaksa warga memanfaatkan lampu minyak," jelas Mahyuni.<br /><br /><br />Dengan adanya PLTS yang dibantu oleh Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral ini, sekitar 300 KK di Desa Panaan bisa menikmati listrik. <br /><br />Terpisah Kabid penataan wilayah, Dinas Pertambangan Tabalong, Bambang Irawinadi mengatakan rencananya pihaknya bersama tim teknis dari pusat akan melakukan perbaikan PLTS yang rusak. <br /><br />"PLTS di Desa Panaan memang belum sepenuhnya diserahkan ke pemerintah daerah jadi pemeliharaan masih jadi tanggungjawab pemerintah pusat dan rencananya Senin (7/4) bersama tim teknis kita akan ke sana," jelas Bambang.<br /><br /><br />Bambang menambahkan PLTS dengan kapasitas 15.000 watt mulai dimanfaatkan warga Desa Panaan, Januari 2014. <br /><br />Satu warga Desa Panaan, Wati mengatakan tiap bulan mereka bayar uang pemeliharaan Rp15 ribu tiap rumah. <br /><br />"Penggunaan listrik tenaga surya memang lebih terbatas dibanding PLN, biasanya mulai diaktifkan mulai sore sampai pukul 23.00," jelas Wati. <br /><br />Ia pun berharap PLTS bisa segera diperbaiki sehingga warga bisa menikmati penerangan yang dapat menunjang aktifitas desa.<strong> (das/ant)</strong></p> <p style="text-align: justify;">Poto dok detik.com</p>