Dewan Apresiasi Lomba Cerita Rakyat Gunakan Bahasa Lokal Sintang

oleh
oleh
Anggota DPRD Sintang, Welbertus

SINTANG – Dengan nada yang lantang, logat bahasa daerah yang kental, ditambah dengan ekspresi wajah yang kuat, membuat para penonton yang hadir seakan terbawa suasana alur cerita yang disampaikan.

Hal tersebut, dirasakan saat 26 peserta dari 15 sekolah yang ada di Kabupaten Sintang, mengikuti Lomba Cerita Rakyat dalam bahasa lokal Sintang, di Gedung Pancasila, Kamis (25/4/2019).

Kegiatan tersebut, merupakan satu dari sekian banyak rangkaian acra dalam rangka memperingati hari jadi Kota Sintang yang ke- 657. Bahasa yang digunakan dalam lomba bercerita adalah bahasa Dayak dan Melayu.

Bupati Sintang, Jarot Winarno yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan lomba cerita menggunakan bahasa daerah Sintang itu.

Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi media untuk melestarikan kearifan lokal budaya khas Sintang. Generasi muda dikatakannya, perlu mempelajari hal-hal baik yang telah diwariskan oleh nenek moyang melalui cerita-cerita rakyat.

“Saya berharap lomba seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk tahun-tahun ke depan,” harapnya.

Ia juga mengajak semua komponen, untuk terus memasyarakatkan bahasa lokal daerah Sintang dalam pergaulan sehari-hari, agar generasi muda tertarik untuk mempelajari bahasa lokal Sintang.

Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan dari Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Welbertus. Menurutnya lomba bercerita mengunakan bahasa lokal Sintang tersebut sangat bagus sekali, karena dapat melestarikan bahasa khas di tengah perkembangan zaman yang modern ini.

“Kita ketahui, bahwa di era modern ini, membuat banyak ciri khas atau budaya suatu daerah menghilang ditelan zaman. Maka dari itu, melalui lomba ini ktia bersyukur sekali, karena salah satu cara untuk melestarikan budaya khas di Sintang,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menurutnya, menjadi suatu wadah untuk menggali kembali kekayaan budaya Sintang yang sudah ada sejak turun-temurun, serta mengenalkan bahasa khas daerah Sintang dikalangan pelajar.

“Jangan sampai warisan nenek-moyang kita dari zaman dulu hilang ditelan zaman karena tidak dilestarikan. Makanya generasi muda kita sekarang ini perlu ditanamkan nilai-nilai kebudayaan, agar dapat diteruskannya kelak ke anak cucuknya nanti,” jelasnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga berharap, kegiatan bermanfaat seperti ini bisa dapat terus diadakan setiap tahunnya. Bahkan kalau bisa menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten Sintang.

“Kita pasti mendukung sepenuhnya. Mudahan ke depan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, sehingga generasi muda kita cinta akan ciri khas bahasa lokal,” pungkasnya. (*)