Dinas Kehutanan Tabalong Budidaya Gaharu

oleh
oleh

Guna mengatasi kelangkaan gaharu sebagai salah satu hasil hutan non kayu, Dinas Kehutanan Tabalong, Kalimantan Selatan, melaksanakan kegiatan budidaya termasuk proses inokulasi atau penyuntikan. <p style="text-align: justify;">Menurut pejabat pelaksana teknis kegiatan budidaya itu, Syarif Hidayat di Tanjung, Rabu, inokulasi atau penyuntikan terhadap tanaman penghasil gaharu atau biasa disebut kayu hayuput dilaksanakan di tiga desa.<br /><br />Masing-masing, Desa Juai Kecamatan Tanjung, Desa Kembang Kuning Kecamatan Haruai dan Desa Seradang Kecamatan Haruai.<br /><br />Untuk kegiatan penyuntikan tanaman penghasil gaharu, dinas kehutanan bekerja sama dengan masyarakat karena gaharu yang menjadi demplot inokulasi berada di lahan milik masyarakat," jelas Syarif.<br /><br />Dari hasil monitoring inokulasi gaharu dengan isolat 00500 yang berasal dari Puslitbang konservasi dan rehabilitasi hutan menunjukkan hasil cukup bagus karena tercium bau menyengat dari gaharu yang dibakar dengan penyebarannya cukup baik.<br /><br />"Penyuntikan isolat dimaksudkan merangsang produksi getah gaharu dan dari sembilan tanaman yang diuji coba hasilnya cukup baik," tambahnya.<br /><br />Terkait potensi gaharu di hutan alam Tabalong, Syarif mengatakan saat ini belum dilakukan inventarisasi namun penyebaran gaharu cukup banyak di wilayah utara mengingat potensi hutannya masih banyak.<br /><br />nventarisasi khusus tanaman penghasil gaharu memang belum pernah dilakukan dan ke depan akan kita laksanakan mengingat gaharu termasuk komoditi ekpor yang cukup mahal," jelas Syarif. <strong>(phs/Ant)</strong></p>