Dinkes: Empat Meninggal Karena DBD Di Singkawang

oleh
oleh

Dinas Kesehatan Kota Singkawang mencatat jumlah korban meninggal dunia karena demam berdarah sejak Januari hingga pekan pertama Oktober 2014 sebanyak empat orang yang sebagian besar merupakan anak-anak. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang Ahmad Kismed saat dihubungi di Pontianak, Rabu, terkait hal itu, akan terus dilakukan pengasapan dan abate di daerah-daerah yang rawan terhadap serangan demam berdarah dengue (DBD).<br /><br />"Sebelum terjadi kejadian luar biasa (KLB), maka kami akan tetap melakukan fogging dan abate pada daerah-daerah yang dianggap rawan," kata dia.<br /><br />Ia menambahkan, secara keseluruhan, jumlah penderita demam berdarah di Kota Singkawang sebanyak 183 kasus. "Untuk data terbaru, masih kita pantau," ujar dia.<br /><br />Pada Sabtu (11/10) dan Minggu (12/10), pihaknya sudah melakukan fogging di Jalan Veteran, Kelurahan Sedau, Kelurahan Sungai Garam tepatnya BTN Polri dan Perumnas Roban.<br /><br />Kemudian pada Kamis (16/10), pihaknya akan kembali melakukan fogging lanjutan di kawasan yang dianggap rawan akan demam berdarah. Seperti Jalan Jenderal Sudirman Roban, Jalan Wonosari, Jalan Suhada, Kaliasin Singkawang Selatan, dan Kelurahan Tengah.<br /><br />Selain itu, Ahmad Kismed meminta kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan lingkungan.<br /><br />"Lakukan 3M secara rutin di rumah masing-masing. Cara ini tidak mengeluarkan biaya yang besar, namun harus rutin dilakukan," katanya. 3M yakni Menguras, Menutup dan Mengubur barang-barang yang bisa menampung air seminggu sekali.<br /><br />Kemudian, lanjut dia, masyarakat jangan menganggap remeh jika anak mengalami demam. "Segera dibawa ke tempat pelayanan kesehatan, karena kita tidak tahu demam karena apa.<br /><br />Jangan sudah parah, baru dibawa ke fasilitas kesehatan atau sudah mengalami ‘shock syndrom’," pesan dia.<br /><br />Tingginya angka penderita DBD membuat ruang bangsal anak di RSUD dr Abdul Azis Singkawang sulit menampung pasien sehingga pasien terpaksa dirawat di selasar ruangan tersebut.<br /><br />Ruangan yang berkapasitas 40 orang itu kesulitan menampung pasien sehingga ada ada yang sampai ditaruh di selasar. <strong>(das/ant)</strong></p>