Diskominfo Kaltim Bahas Titik Koordinat Menara Perbatasan

oleh
oleh

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim akan melakukan rapat dengan tiga operator seluler di Jakarta, guna membahas titik koordinat pendirian menara komunikasi di kawasan perbatasan Kaltim dengan Malaysia. <p style="text-align: justify;">"Sore ini saya berangkat ke Jakarta, kemudian Jumat besok akan membahas titik koordinat rencana dibangunnya menara komunikasi dengan tiga perusahaan atau operator kemunikasi," ucap Kepala Diskominfo Kalimantan Timur (Kaltim) M Jauhar Efendi di Samarinda, Kamis.<br /><br />Tiga operator komunikasi itu adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Pembahasan dengan operator dilakukan karena perusahaan tersebut yang akan memanfaatkan sejumlah menara komunikasi yang segera dibangun Kaltim pada 2012.<br /><br />Menurut Jauhar, jika pihaknya asal membangun menara komunikasi di kawasan perbatasan tanpa mengetahui letak atau titik koordinat, maka hal itu akan sia-sia dan menara yang dibangun akan menjadi besi tua saja, karena tidak sesuai dengan titik yang diinginkan perusahaan seluler.<br /><br />Sedangkan menara komunikasi yang akan dibangun dari APBD Kaltim 2012 itu jumlahnya sebanyak 4 unit, yakni 2 di Kabupaten Malinau, 1 di Kutai Barat, dan 1 unit lagi akan dibangun di Kabupaten Nunukan.<br /><br />Tiga daerah tersebut letaknya berbatasan langsung dengan Malaysia bagian Timur. Sedangkan masing-masing menara dianggarkan dana sekitar Rp2 miliar, sehingga total dana yang dibutuhkan sebesar Rp8 miliar.<br /><br />Tiga daerah di perbatasan Kaltim itu, lanjut Jauhar, sudah tidak sabar untuk memiliki menara komunikasi selular, pasalnya sejumlah desa di beberap kecamatan masih banyak yang blankspot, atau belum ada sinyal, padahal rata-rata masyarakatnya sudah memiliki Hand Phone (HP).<br /><br />Bahkan Kabupaten Malinau juga tidak sabar untuk membangun 5 unit menara tambahan sebagai penguat sinyal dari 2 menara yang akan dibangun Pemprov Kaltim.<br /><br />Namun Jauhar tetap meminta kepada Malinau untuk bersabar dan tidak membangun dulu menara penguat meski dananya sudah tersedia.<br /><br />"Saya khawatir kalau pembangunan menara yang anggarannya dari Malinau dibangun lebih dulu, karena nanti bisa tidak sama dengan rencana yang telah dibuat oleh pihak operator, makanya saya minta Malinau bersabar dan menunggu kepastian titik koordinatnya," kata Jauhar.<br /><br />Warga perbatasan, lanjutnya, sudah banyak yang memiliki HP, namun belum bisa digunakan untuk menelepon atau untuk kebutuhan lain yang membutuhkan jaringan seluler, sehingga HP yang ada hanya digunakan untuk memotret dan mendengarkan lagu. <strong>(das/ant)</strong></p>