Disnakeswan Kalbar Temukan Daging Asal India

oleh
oleh

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat bersama dengan Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Pontianak menemukan daging asal India di Pasar Flamboyan pada inspeksi mendadak menjelang Idul Fitri 1432 Hijriyah. <p style="text-align: justify;">"Kami menemukan 11,5 kilogram daging asal India dan ayam yang busuk dari pedagang di pasar itu," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Sabtu.<br /><br />Temuan tersebut, menurut Manaf, mesti dalam jumlah yang tidak banyak tetapi masih saja ada produk-produk ilegal yang beredar di pasaran.<br /><br />Daging yang berasal dari India itu sangat berbahaya untuk di konsumsi. Seperti diketahui, negara tersebut belum terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit sapi gila.<br /><br />"Sehingga kami tidak bisa menjamin daging itu sehat. Sayangnya, temuan tersebut mata rantainya sehingga tidak bisa ditemukan siapa pemilik sebenarnya," jelas Manaf.<br /><br />Dalam sidak kali ini, kata dia, masih ditemukan daging ayam yang mengalami pembusukan dan dijual oleh pedagangnya.<br /><br />"Itu berbahaya sekali untuk di konsumsi, selama ini masyarakat tidak tahu," tegas Manaf.<br /><br />Hasil sidak yang dilakukan pada daging ayam, daging sapi dan ikan, kata Manaf, memang tidak ditemukan kandungan formalin.<br /><br />Tidak hanya itu, Manaf mengungkapkan, temuan tersebut membuktikan masyarakat khususnya di Kota Pontianak masih belum mengerti produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.<br /><br />"Untuk itu pemerintah kota masih harus terus memberikan penyuluhan mengenai hal tersebut," ungkap Manaf.<br /><br />Selain itu, pihaknya juga menemukan penjual daging yang membungkus daging sapi dengan kertas koran.<br /><br />"Daging itu, daging kemarin yang tidak laku. Tetapi seharusnya tidak dibungkus dengan kertas koran, karena kertas itu mengandung tinta yang berbahaya jika melekat di daging," jelas Manaf.<br /><br />Sambil melakukan pemeriksaan, Manaf bersama tim menjelaskan kepada pedagang untuk tidak membungkus daging di dalam kantong plastik hitam. Karena, hal itu membuat zat-zat pembusukan pada daging.<br /><br />Daging India yang ditempatkan dalam kantong plastik sebanyak 4 bungkus, dan masing-masing bungkus berisikan 2,5 kilogram daging itu dijual Hanifah (38) pedagang daging yang mengaku masih baru dalam penjualan. (phs/Ant)<br /><br />"Saya baru berjualan disini, daging itu saya terima dari seseorang yang menitipkannya di toko saya untuk dijual," jelas Hanifah.<br /><br />Wanita yang tinggal di Siantan Pontianak Utara itu mengatakan, dirinya juga tidak mengenal siapa yang menitipkan daging itu.<br /><br />"Saya tidak tahu, hanya dititipkan saja untuk dijual," ungkapnya.<br /><br />Usai dari Pasar Flamboyan Pontianak, sidak menjelang Lebaran tersebut dilanjutkan ke Pasar Dahlia, Fresh Mart, dan Hypermart. <strong>(phs/Ant)</strong></p>