DPRD Barut Harapkan Pertokoan Barito Permai Difungsikan

oleh
oleh

Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara atau Barut, Kalimantan Tengah, mengharapkan sejumlah blok di lantai II pertokoan "Barito Permai" Muara Teweh yang beberapa tahun terakhir tak dipakai segera dilakukan perbaikan dan difungsikan. <p style="text-align: justify;">"Kami sejak lama menginginkan adanya tindak lanjut dari pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait untuk melakukan perbaikan sekaligus memfungsikan pertokoan tersebut," kata anggota Komisi B DPRD Barito Utara, Hj Agus Susilasani di Muara Teweh, Selasa.<br /><br />Kejelasan difungsikannnya blok pertokoan itu setelah pihaknya bersama dinas terkait menggelar rapat, dalam presentasenya pemerintah daerah segera menggunakan pertokoan yang selama ini terkesan mubazir.<br /><br />Lantai atas pertokoan itu, kata dia, akan dijadi kafe, restoran dan tempat permainan anak-anak, bahkan akan diusulkan pengelolaannya dilakukan pihak ketiga sehingga daerah mendapat hasil dari swasta tersebut.<br /><br />"Kita harapkan pemanfaatan blok pertokoan itu segera terealisasi secepatnya," kata politisi dari Partai Pelopor ini.<br /><br />Selama ini blok pertokoan lantai dua sudah lama tak difungsikan, sehingga jika digunakan akan menambah ramai pusat perbelanjaan dan akan menambah pendapatan bagi pemerintah setempat.<br /><br />Kawasan pertokoan ini, akan lebih tertib, dengan membuka blok yang sudah lama itu untuk dimanfaatkan pedagang kaki lima yang kini masih menggelar dagangan di bahu jalan dan lantai I.<br /><br />"Sekarang lantai II dan tangga jalan masuk hanya digunakan pedagang kaki lima untuk menumpuk barang. Jadi kesannya kumuh dan kotor," kata seorang pedagang "Barito Permai" Muara Teweh, Norani.<br /><br />Kawasan perdagangan yang juga belum difungsikan di Muara Teweh selain lantai II pertokoan Barito Permai, juga pasar Pasar Gembira. Padahal, puluhan blok di bangunan dua tingkat milik pemerintah Kabupaten setempat itu sudah dimiliki pedagang.<br /><br />"Alasan pedagang tidak menempati kawasan pertokoan ini sepi pengunjung. Namun kini tinggal upaya konkret pemerintah daerah khususnya dinas terkait sehingga pedagang bisa menempati blok pasar," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>