DPRD Barut Ingin Bentuk Pansus Tarif Listrik

oleh
oleh

Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah segera membentuk panitia khusus terkait masih dikeluhkannya biaya pemasangan listrik untuk pelanggan baru PLN yang tidak merata di masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. <p style="text-align: justify;">"Masyarakat masih banyak mengeluhkan tarif pemasangan listrik itu, karena biaya yang turun sejak 29 November 2010 hanya untuk warga yang memasang setelah ketetapan itu, sedangkan pelanggan baru yang sebelumnya masih dikenakan tarif yang tinggi," kata seorang anggota DPRD Barito Utara (Barut), Tejeri kepada wartawan di Muara Teweh, Minggu. <br /><br />Menurut Tajeri, dalam waktu dekat panitia khusus (pansus) tersebut akan diusulkan pada badan musyawarah (banmus) DPRD setempat. <br /><br />Kesepakatan penurunan tarif pemasangan listrik, kata dia, yang dilakukan Komisi C DPRD Barito Utara,PLN dan Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia, Kalimantan Tengah itu tidak merata terhadap masyarakat. <br /><br />"Kalau tarif pemasangan yang baru diberlakukan semestinya juga harus merata bagi masyarakat yang sudah membayar sebelumnya," kata Tajeri anggota DPRD dari Partai Gerindra ini. <br /><br />Tajeri mengatakan, untuk memperjuangkan hak dan aspirasi masyarakat, DPRD akan membentuk pansus, supaya kalau bisa uang kelebihan biaya pemasangan tarif listrik itu dikembalikan. <br /><br />Sementara Sinar anggota DPRD lainnya juga senada mengatakan, semestinya pelanggan yang sudah membayar tarif relatif mahal sebelumnya juga mendapat perlakuan sama dengan pelanggan setelah disepakati turunnya biaya pemasangan baru. <br /><br />"Pansus ini merupakan upaya kami membantu masyarakat yang sebagian besar tergolong kurang mampu," kata Sinar anggota DPRD dari Partai Demokrat ini. <br /><br />Sebelumnya PLN dan AKLI Kalteng menurunkan biaya pemasangan listrik bagi pelanggan baru di Muara Teweh berlaku mulai tanggal 29 November 2010. <br /><br />Turunnya biaya pemasangan listrik ini berlaku setelah DPRD Barito Utara melakukan pertemuan dengan PLN wilayah Kalimantan Selatan dan Kalteng, AKLI, sesudah tarif pemasangan listrik sebelumnya yang tinggi dikeluhkan masyarakat. <br /><br />Dengan penurunan biaya pemasangan listrik ini, maka pihak PLN dan AKLI diminta segera mensosialisasikan ke sejumlah desa dan kecamatan di Barito Utara yang sudah terlayani jaringan listrik. <br /><br />"Kita harapkan tidak ada lagi pungutan liar yang memberatkan masyarakat dalam pemasangan listrik bagi pelanggan baru ini," kata Ketua Komisi C DPRD Barito Utara Henny Rosgiaty Rusli. <br /><br />Tarif baru pemasangan listrik untuk rumah tangga tersebut ditetapkan untuk daya 450 volt ampere (VA) sebelumnya Rp3,5 juta turun menjadi Rp2,8 juta untuk pemasangan tiga mata lampu, stop kontak, arde dan sekering masing-masing satu unit, kemudian ditambah biaya penyambungan ke PLN sebesar Rp395.000. <br /><br />"PLN juga berjanji akan menindak oknum PLN dan mitra kerjanya yang melakukan praktik percaloan terhadap pelanggan sehingga merugikan konsumen," kata Henny anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.<strong>(das/ant)</strong></p>