DPRD Kalbar : Jadikan Entikong Pelabuhan Impor

oleh
oleh

Komisi B Bidang Perekonomian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Barat akan mengoptimalisasikan potensi daerah termasuk di wilayah perbatasan untuk membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. <p style="text-align: justify;">"Misalnya keberadaan Entikong tidak hanya sebagai Pos Pemeriksaan Lintas Batas, tetapi juga menjadi pelabuhan darat impor," kata Anggota Komisi B DPRD Kalbar Awang Sofyan Rozali di Pontianak, Jumat (28/01/2011). <br /><br />Ia mencontohkan gula pasir di Kalbar menjadi lebih mahal karena harus melalui pelabuhan di Pulau Jawa. <br /><br />Padahal, lanjut dia, gula tersebut diimpor dari Thailand atau Vietnam. <br /><br />Menurut Awang Sofyan, seharusnya pemerintah memanfaatkan PPLB Entikong sebagai pelabuhan darat impor. "Karena gula pasir di Malaysia juga berasal dari Thailand. Di Malaysia, tidak ada pabrik gula," kata dia. <br /><br />Ia menambahkan, Kalbar sebenarnya juga sudah mempunyai Perda mengenai mobil bukan baru namun tidak berjalan. <br /><br />"Kalau dioptimalkan, banyak manfaat yang bisa diperoleh. Karena banyak mobil asing yang masuk ke Kalbar, hasil jual beli tanpa izin, bahkan diduga melibatkan sindikasi," kata Awang Sofyan yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Kalbar itu. <br /><br />Ia mengacu aturan serupa yang dapat diterapkan di Batam (Kepulauan Riau) yang menguntungkan masyarakat setempat. <br /><br />"Selain Entikong, Pelabuhan Pontianak juga sangat memungkinkan untuk menjadi pelabuhan impor," kata Awang Sofyan. <br /><br />Beberapa waktu lalu, Komisi B DPRD Kalbar menggelar rapat kerja bersama Kamar Dagang dan Industri, Bea Cukai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan terkait perdagangan lintas batas serta kebijakan nasional mengenai pelabuhan impor. <br /><br />Dalam waktu dekat, pihaknya akan konsultasi dengan Kementerian Perdagangan mengenai hal itu. "Hasil dari konsultasi, akan dilihat apakah dibuat aturan turunan, salah satunya berupa Perda. Sebelum dibuat Perda, maka akan dibentuk Pansus terlebih dahulu," kata dia. <strong>(phs/Ant)</strong></p>