DPRD Kawal Pelaksanaan Konversi Minyak Ke Elpiji

oleh
oleh

DPRD Kalimantan Selatan akan turut mengawal pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpiji di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk sekitar 3,6 juta jiwa tersebut. <p style="text-align: justify;">Hal itu dikemukakan Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel, H Puar Junaidi menanggapi dimulainya pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji di provinsi tersebut, demikian dilaporkan, Jumat (18/03/2011). <br /><br />Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel itu, menyatakan, pengawalan tersebut berupa pengawasan atau kontrol serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji tersebut.<br /><br />"Evaluasi yang juga bagian dari pengawasan atau kontrol itu melekat dalam tugas dan fungsi anggota dewan sebagai wakil rakyat," kata Ketua Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi serta perumahan rakyat itu.<br /><br />Ia menyarankan, pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji hendaknya jangan terlalu dipaksa-paksakan, kalau masyarakat Kalsel belum siap menerima perubahan penggunaan bahan bakar untuk keperluan rumah tangga tersebut.<br /><br />"Kita tidak ingin kejadian seperti di daerah lain terjadi pula di Kalsel, karena ketidak siapan masyarakat melaksanakan konversi minyak tanah ke elpiji," katanya sebelum bertolak ke Provinsi Riau, untuk melakukan studi banding, 17 – 19 Maret 2011.<br /><br />Oleh karenanya, anggota DPRD Kalsel dua periode dari Partai Golkar itu, meminta, pihak terkait agar terus menerus melakukan sosialisasi konversi minyak tanah ke elpiji, sehingga masyarakat betul-betul memahami dan bisa menerima.<br /><br />Namun mantan Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kalsel yang baru beberapa bulan sebagai Ketua Komisi III itu, mengaku, belum mengetahui pasti bentuk sosialisasi konversi minyak tanah ke elpiji tersebut, karena merasa belum pernah dilibatkan.<br /><br />Karena itu pula, mantan Ketua Komisi A (kini Komisi I) bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalsel tersebut belum bersedia memberikan banyak komentar mengenai konversi minyak tanah ke elpiji.<br /><br />"Tapi kalau memang tujuannya positif dari konversi minyak tanah ke elpiji, maka harus kita sukseskan bersama. Sedangkan segala permasalahan yang timbul harus pula segera dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan atau penyempurnaan," demikian Puar Junaidi.<br /><br />Dari 13 kabupaten/kota di Kalsel, kini baru Kabupaten Banjar yang memulai pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji, dengan kawasan Kecamatan Tanah Makmur. Sementara kabupaten/kota lainnya menunda pelaksanaan konversi itu termasuk Kota Banjarmasin.<br /><br />Karena Wali Kota Banjarmasin H Muhidin tidak ingin melaksanakan konversi minyak tanah ke elpiji tersebut, kalau warga masyarakat belum betul-betul siap menerima perubahan itu.<strong> (phs/Ant)</strong></p>