Ekonomi Indonesia Masih Tertinggal Dari Malaysia

oleh
oleh

Kepala Bidang Kerjasama, Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Kalimantan Barat, Manto Sahidi mengakui bahwa perekonomian masyarakat yang ada di wilayah perbatasan khususnya yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu masih jauh tertinggal dari Negara Tetangga Malaysia. <p style="text-align: justify;">“Kita harus akui ekonomi Kita masih tertinggal dari Negara Malaysia, untuk itu saat ini Kita berupaya mengandeng pihak Malaysia dalam mengejar ketertinggalan Kita,” ungkapnya saat peresmian inpor Semen PT.SMART di Kecamatan Badau, tepatnya di lokasi PLB Nanga Badau, Selasa (17/01/2012).<br /> <br />Dijelaskannya bahwa, sebagai Negara yang bertentagga tentunya banyak permasalahan yang dihadapi, namun permasalahan tersebut mesti diselesaikan dengan kebersamaan, karena bagaimanapun juga Malaysia dan Indonesia khususnya yang berada di daerah perbatasan memiliki sejarah dimana kedua Negara ini banyak memiliki kesamaan dalam kehidupan sehari-hari.<br /> <br />“Kedua Negara ini memang banyak kesamaan, namun tidak sedikit permasalahan yang selama ini Kita dengar tetapi hal tersebut tidaklah menghalangi kerjasama kedua belahpihak, namun jika dilihat secara nyata ekonomi Kita masih jauh tertinggal, tinggal bagaimana Kita mengejar ketertinggalan tersebut,” jelasnya. <br /><br />Selain itu Suhaidi, mengingatkan agar pihak perusahaan yang ada di wilayah perbatasan untuk lebih mengutamakan masyarakat setempat, sehingga dampak positif kehadiaran perusahaan yang bergerak di perkebunan sawit dapat dirasakan oleh masyarakat. <br /><br />“Tentunya Kita sangat mengharapkan pihak perusahaan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat, dengan demikian secara tidak langusng dapatg mengejar ketertinggalan kita dari Negara Tetangga,” cetusnya.<br /> <br />Tidak hanya itu, Suhaidi juga berharap pihak masyarakat yang ada di daerah  perbatasan untuk selalu menjaga keharmonisan kedua Negara yang hidup berdampingan, degan bekerjasama sehingga mengutungkan kedua bela pihak. <br /><br />“Dengan kerjasama yang dibangun selama ini diharapkan dapat saling menguntungkan  bagi kedua Negara, apalagi Kita sedang mengejar ketertinggalan terutama dibidang perekonomian,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>