Firman Tinjau Pelaksanaan UN SMP Di Melawi

oleh
oleh

Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP dimulai serentak, kemarin (4/5). Bupati Melawi, Firman Muntaco pun turun langsung mengecek pelaksanaan ujian tersebut. Salah satu sekolah yang didatangi adalah SMP Negeri 1 Nanga Pinoh. <p style="text-align: justify;">Firman yang ditemui usai meninjau pelaksanaan UN SMP menerangkan, apa yang ia lakukan merupakan hal rutin setiap tahunnya. “Kita melihat pelaksanaan ujian sehingga ini bisa kita pertanggungjawabkan. Mulai dari distribusi soal hingga tingkat pelaksanaannya. Mudah-mudahan empat hari ini bisa berjalan baik,” ujarnya.<br /><br />Dari pantauannya, pelaksanaan UN SMP sendiri berlangsung lancar. Belum ada laporan seperti soal kurang. Apalagi pendistribusian soal sudah dilakukan sepekan sebelum UN digelar. “Semoga nantinya hingga selesai UN SMP berjalan lancar. Kita sudah berupaya agar tidak terjadi persoalan dalam pelaksanaannya,” katanya.<br /><br />Sementara itu, dari tingkat kehadiran peserta UN, Firman mengungkapkan memang ada sejumlah sekolah yang tak seluruh siswanya hadir mengikuti UN. Bahkan di SMP 1 Nanga Pinoh yang ia tinjau, dilaporkan ada dua siswa yang tidak hadir di hari pertama UN.<br /><br />“Tadi ada laporan dua. Tapi saya perintahkan Disdik untuk mengecek, mengapa siswa ini tak ikut UN. Siswa ini tidak ada laporan sama sekali mengapa tak hadir, hingga mulai dibuka ujian juga tidak datang,” katanya.<br /><br />Menurut Firman, jenjang SMP masih menjadi bagian dari pendidikan dasar 9 tahun. Sehingga bila ada yang tak tuntas mengikuti sekolah hingga tingkat SMP harusnya dicari apa permasalahannya. <br /><br />“Kita cari, apa masalahnya. Karena sampai kelas IX ini kan masih diwajibkan belajar. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Inilah tingkat paling dasar di Melawi, walau kita sudah menargetkan seluruh anak bisa sampai jenjang SMA. Kok ternyata masih ada yang tidak ikut. INi harus bisa dijelaskan, nanti kepala Disdik harus dicari sebab anak-anak itu tak ikuti UN,” katanya.<br /><br />Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Melawi, Syafaruddin yang juga mendampingi bupati meninjau pelaksanaan UN pun akan menindaklanjuti instruksi bupati. Dalam pelaksanaan UN, pun sebenarnya diatur, bila memang berhalangan mengikuti UN, masih bisa mengikuti pelaksanaan UN susulan.<br /><br />“Yang jadi permasalahan, kan memang yang tidak hadir ini memang dari awal sudah berhenti. Jadi susah dipaksakan untuk ikut UN. Kita sudah panggil, dari sekolah juga, memang yang bersangkutan yang tidak mau ikut ujian,” terangnya.<br /><br />Syafaruddin mengatakan, sebagian besar siswa yang tidak hadir UN memang sudah berhenti beberapa bulan sebelum UN digelar. Ada juga yang berkasus di sekolahnya. <br /><br />“Kalau masih kasus-kasus biasa, anak-anak bisa ikut ujian, kita minta mereka ikut ujian. Tapi terkadang mereka juga yang tak tidak mau. Mungkin ada juga yang hamil, kita juga tidak tahu. Tapi sekolah sudah kita instruksikan, kalau bisa ikut ujian, silahkan ikut ujian,” katanya.<br /><br />Walau belum mengetahui, berapa siswa yang tak hadir dalam UN SMP, Syafaruddin meyakini siswa yang mengundurkan diri tersebut jumlahnya tak terlalu banyak. “Ya tak semua sekolah ada yang tak ikut ujian, paling hanya satu dua orang saja,” pungkasnya. (Irawan/KN)</p>