FSBM I Ajang Pelestarian Budaya Melayu

oleh
oleh

Setelah melalui proses persiapan yang panjang, akhirnya Festival Seni Budaya Melayu I tingkat Kabupaten Sekadau terlaksana. <p style="text-align: justify;">Ratusan peserta dari 7 Kecamatan hadir memadati lapangan EJ Lantu, tempat FSBM dilaksanakan. Momen ini sendiri secara resmi dibuka oleh Bupati Sekadau, Simon Petrus, (16/5/2015).<br /><br />Beragam jenis benda-benda peninggalan budaya, pakaian adat, dan pertunjukan seni ditampilkan dalam pembukaan FSBM. Ini tak ubahnya seperti miniatur pluralisme kultur yang ada di wilayah Bumi Lawang Kuari.  <br /><br />Stand-stand pameran yang menampilkan ragam pernak-pernik berbau budaya Melayu semakin menambah kemeriahan.<br />Bupati Simon Petrus sendiri menyatakan dukungannya dalam pelaksanaan FSBM yang perdana digelar itu. <br /><br />Menurut Bupati, kegiatan tersebut sangat pas untuk menggali kembali dan melestarikan kebudayaan lokal yang terancam tergusur perkembangan jaman.<br /><br />“Kita tahu sekarang jaman sudah modern. Kegiatan seperti ini punya peran penting untuk menjaga agar seni dan budaya khas kita tidak punah dan kalah bersaing dengan perkembangan jaman,” dukung Simon.<br /><br />Dukungan dari pemerintah Daerah tidak hanya dalam bentuk moril. Untuk menyukseskan FSBM, Pemkab Sekadau telah menghibahkan dana sebesar 300 juta rupiah. Menurut Simon, ini menunjukkan bahwa Pemerintah selalu mendukung kegiatan-kegiatan di masyarakat yang bersifat positif. “Semua kita dukung, selama tujuannya positif,” timpal Simon.  <br /><br />Bupati juga memuji harmonisasi hubungan berbagai etnis yang ada di Sekadau. Hubungan yang harmonis ini haru selalu dijaga karena perdamaian merupakan hal yang sakral.<br /><br />“Kita harus syukuri masyarakat kita bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati, saling toleransi, ini sangat penting dijaga dan dipelihara dengan baik,” utup Simon.<br /><br />Festival Seni Budaya Melayu Kabupaten Sekadau akan berlangsung  mulai 16 hingga 23 mei mendatang atau lebih kurang satu pekan. FSBM yang baru pertama kali dihelat di Kabupaten Sekadau ini diikuti kontingen dari tujuh kecamatan. Tak hanya itu, kontingen dari Kabupaten/kota di Kalbar juga akan hadir untuk mengikuti perlombaan sampan tradisional.<br /><br />FSBM sendiri dimaksudkan sebagai momen untuk pementasan dan pelestarian budaya Melayu lokal. Dalam event ini, akan dilombakan sejumlah khasanah budaya Melayu semacam lomba hadrah, tarian jepin, qasidah, dendang melayu, pantun, syair, busana melayu, masakan melayu dan pameran budaya. Kabar baiknya, event ini akan dilangsungkan setiap dua tahun sekali dan menjadi agenda rutin. <br /><br />“FSBM bertujuan untuk menggali ragam budaya Melayu sekaligus sebagai momen pelestarian budaya. Disini akan digelar sejumlah tangkai perlombaan dan pertunjukan budaya yang diikuti peserta dari tujuh kecamatan,” ujar Sunardi, ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sekadau.<br /><br />Atas dukungan yang diberikan oleh Pemkab Sekadau baik secara moril maupun materil, Sunardi mewakili masyarakat Melayu di Kabupaten Sekadau mengucapkan apresiasi yang tinggi atas perhatian Pemkab terhadap upaya pelestarian budaya melayu itu.<br /><br />“Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan semua pihak, terutama Pemkab Sekadau. Mudah-mudahan semua kegiatan berlangsung lancar sampai selesai,” harap Sunardi. (Mto)</p>