Gebyar Pemuda Perbatasan Tahun 2012

oleh
oleh

DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Sintang telah sepakat dan memberikan rekomendasi pembentukan Kabupaten Ketungau, hal ini merupakan kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk percepatan pembangunan. <p style="text-align: justify;">Untuk mencapai terbentuknya Kabupaten Ketungau kepada masyarakat diharapkan saling mendukung dalam memenuhi persyaratan yang diperlukan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 79 tahun 2007 dan dengan telah dibentuknya Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Sintang, maka pembangunan  dan pengelolaan perbatasan dapat terintegrasi dengan baik. <br /><br />"Pembangunan perbatasan ke depan akan semakin baik oleh karena itu kepdad masyarakat bersama pemerintah tetap menjaga keamanan dan stabilitas nasional, demikian Wakil Bupati Sintang Ignasius Juan,  dalam sambutannya pada acara seminar dan Gebyar Pemuda Perbatasan di Desa Nanga Bayan Kecamatan Ketungau Hulu 11 Agustus 2012. <br /><br />Pada kesempatan tersebut Tim Penataan dan evaluasi pemekaran daerah Provinsi Kalimantan Barat, menyambut dan mendukung pembentukan Kabupaten Ketungau dan berpesan agar kelengkapan persyaratan administrasi segera dipenuhi dan dikirimkan secepatnya ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku. <br /><br />Dalam Upaya percepatan terbentuknya Kabupaten Ketungau berbagai kegiatan telah dilakukan. Gebyar dan seminar dalam rangka HUT RI ke- 67 dan menyongsong terbentuknya Kabupaten Ketungau dalam bingkai NKRI, Pemerintah Kabupaten Sintang bersama Pemuda Perbatasan telah menyelenggarakan Gebyar Pemuda Perbatasan 2012 pada tanggal 10-12 Agustus 2012 di Desa Nanga Bayan Kecamatan Ketungau Hulu. <br /><br />Diharapkan agar sejak dini Sumber Daya Manusia perbatasan harus mempersiapkan diri, mengikuti pendidikan formal maupun non formal supaya kekayaan dan potensi kawasan di perbatasan dapat dikelola sendiri oleh masyarakat perbatasan. <br /><br />"Pengelolaan pertanian dan perkebunan yang porofesional, pengembangan usaha produktif, ketrampilan bidang jasa mulai saat ini menjadi perhatian pemuda perbatasan, dan dengan demikian pemuda perbatasan tidak lagi menjadi Penonton dalam pembangunan. Jadilah pelaku dan bukan jadi penonton dalam pembangunan, demikian dikatakan Kartiyus. <strong>(phs/release)</strong></p>