Gubernur Akui Banyak Broker Perizinan Di Kalteng

oleh
oleh

Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengakui banyak broker atau calo perizinan di provinsi yang kaya sumber daya alam ini. <p style="text-align: justify;"><br />"Akibat ulah broker tersebut nama provinsi ini menjadi rusak di kalangan investor karena dianggap terlalu mahal mengurus perizinan," kata Gubernur Kalteng di sela kunjungannya ke Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kalteng di Palangka Raya, Senin.<br /><br />"Parahnya lagi, broker itu tidak segan-segan menyebutkan besaran dana yang dikeluarkan untuk si A, si B dan lainnya jika ingin perizinan cepat diterbitkan," tambah Teras Narang.<br /><br />Mengantisipasi ulah para broker tersebut, orang nomor satu di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini telah lama menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 61/2013 tentang Pelimpahan kewenangan penerbitan dan penandatanganan perizinan dan nonperizinan, sebagai upaya mewujudkan perizinan terpadu satu pintu.<br /><br />Mantan anggota DPR RI itu mengatakan per 30 Oktober 2014 juga telah diintruksikan seluruh perizinan di lingkup satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pemprov harus melalui BPMPTSP.<br /><br />"Awalnya hanya ada lima SKPD yang telah masuk di BPMPTSP, tapi setelah intruksi saya ini sudah ada 12 SKPD. Semoga dengan begini, broker perizinan tidak ada lagi di Kalteng," kata Teras Narang.<br /><br />Gubernur Kalteng membenarkan sistem pengurusan perizinan di provinsi ini masih jauh dari harapan, sehingga dirinya meminta pimpinan dan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di BPMPTSP segera melakukan pembenahan.<br /><br />Dia mengatakan BPMPTSP harus transparan terhadap seluruh informasi maupun persyaratan dalam mengurus berbagai perizinan, sehingga pihak yang ingin mengurusnya bisa langsung mengetahui secara jelas dan rinci.<br /><br />"Saya meminta dibuatkan ‘website’ khusus terkait perizinan. Jadi, pihak yang mengurus perizinan tidak perlu berkali-kali datang, tapi cukup melihat persyaratan di ‘website’ dan datang ke kantor sudah lengkap," demikian Teras Narang. (das/ant)</p>